Setelah dicabutnya aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Pantai Lovina Singaraja makin ramai dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman) yang ingin melihat lumba-lumba. Kunjungan wisatawan tahun ini meningkat sebesar 40 persen dibanding tahun lalu.
Hal itu diungkap Made Suka alias Bondres (45), salah satu pelaku wisata lumba-lumba di Pantai Lovina. Ia menyebut kunjungan wisata saat ini didominasi oleh wisman. Mereka rata-rata ingin melihat dan berenang bersama lumba-lumba.
Dalam sehari satu jukung atau perahu di Lovina bisa mengangkut sebanyak enam orang wisatawan. Di mana saat ini ada 58 jukung yang tergabung dalam paguyuban mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang lumayan ramai. Kalau jumlahnya kami di sini ada organisasi. Maksimal enam orang satu jukung. Kami punya paguyuban di sini. Ada 58 kapal," kata Bondres saat ditemui, Minggu (30/4/2023).
Menurut Bondres, ada beberapa daya tarik wisata di Pantai Lovina selain melihat lumba-lumba dan berenang di sekitar lumba-lumba. Turis juga bisa snorkeling di taman laut menikmati indahnya terumbu karang dan ekosistem laut di sana.
Namun yang paling menonjol, kata dia adalah wisata lumba-lumbanya. Untuk itu pengelola wisata setempat membuat beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh wisatawan guna menjaga kelestarian mamalia dilindungi ini.
Aturan tersebut di antaranya wisatawan tidak boleh menyentuh lumba-lumba saat sedang berenang. Saat berada di jukung mereka juga harus menjaga jarak. Berkisar dua sampai lima meter dari lumba-lumba. Ini agar lumba-lumba tidak terganggu saat berenang dan mencari makanan.
Wisatawan juga dilarang keras membuang sampah di laut, karena dapat mengancam kelestarian ekosistem laut.
"Itu harus dipatuhi, untuk menjaga kelestarian lumba-lumba. Saat sedang mengejar lumba-lumba tidak boleh terlalu dekat. Jaraknya dua sampai lima meter. Agar tidak mengganggu mereka ketika mencari makan, jadi kita (pemandu) harus paham cara menjaga jarak dari lumba-lumba. Karena kalau tidak ada lumba-lumba di Lovina, (wisatawan) bakal sepi," jelasnya.
Untuk bisa melihat lumba-lumba di Pantai Lovina pemandu wisata mengenakan tarif sebesar Rp 100 ribu maksimal dua jam perjalanan. Tarif yang sama juga diberlakukan untuk turis yang ingin menikmati keindahan alam bawah laut.
Biaya yang dikeluarkan tersebut sudah termasuk peralatan keamanan seperti life jacket dan kacamata renang.
Selain itu Bondres mengaku juga menyediakan jasa long trip bagi para wisatawan, yang dimulai dari pukul 07.00 Wita sampai pukul 12.00 Wita. Jasa long trip dikenakan tarif sebesar Rp 300 ribu. Turis bisa melihat lumba-lumba, berenang, dan snorkeling di taman laut sekaligus.
Wisatawan juga disediakan sarapan berupa pisang goreng, kopi hingga teh.
Menurutnya, waktu terbaik untuk melihat lumba-lumba ialah di pagi hari. Mulai pukul 06.00 Wita hingga 08.00 Wita.
Di Lovina, lumba-lumba yang paling sering ditemui ialah lumba-lumba jenis spinner. "Akhir-akhir ini lumayan banyak (lumba-lumbanya. Soalnya tidak musim hujan, jadinya airnya lebih tenang, dan bersih. Kebanyakan jenis spinner, yang kecil yang jumping-jumping (lompat-lompat) itu. Kalau yang hidung botol atau yang warnanya pink agak lebih ke dalam," beber Bondres.
(hsa/nor)