Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut persentase penduduk miskin di Provinsi Bali sebesar 4,57 persen pada 2022. Angkanya terus menanjak naik dari 4,53 persen pada 2021, dan 3,78 persen pada 2020.
Dari angka tersebut, persentase penduduk miskin tertinggi berasal dari Kabupaten Karangasem, yakni 6,98 persen per 2022. Diikuti oleh Buleleng 6,21 persen, Klungkung 6,07 persen, dan Jembrana 5,30 persen.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau akrab disapa Cok Ace pernah mengungkap Karangasem dan Gianyar menjadi kabupaten paling rawan kemiskinan ekstrem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau Karangasem mungkin masih terkait dengan sebaran penduduknya. Saya melihat masih banyak masyarakat yang tinggal di kaki-kaki gunung, terpencil," ujarnya, Kamis (16/2/2023).
Faktor geografis itu, sambung Cok Ace, membuat aksesibilitas dan distribusi hasil pertanian terganggu dan berdampak pada penghasilan masyarakat sekitar. "Kalau infrastruktur dibenahi, bisa mengeliminasi kantong-kantong kemiskinan," lanjutnya.
Bupati Karangasem I Gede Dana mengatakan saat ini ada sekitar 6.000 keluarga (kartu keluarga) yang masuk dalam kemiskinan ekstrem.
Karenanya, ia menilai perlunya membangun infrastruktur jalan menuju pedesaan secara bertahap. Dengan demikian, hasil pertanian masyarakat dapat didistribusikan lebih baik.
Selain itu, ia berjanji akan mengembangkan sektor pertanian masyarakat di wilayahnya. "Sektor pertanian ini akan kami kembangkan dengan baik," jelasnya, Minggu (26/2/2023).
Ia hanya mengisyaratkan membuat program pertanian untuk mencocokkan komoditas yang bisa ditanam di masing-masing kecamatan, di mana orang miskin tersebar.
Upaya lain untuk mengentaskan kemiskinan di Karangasem, kata Dana, menyentuh langsung ke masyarakat miskin lewat program satu data yang sedang dijalankan.
"Program satu data tersebut bertujuan untuk mengetahui di wilayah mana saja ada masyarakat miskinnya, sehingga bisa kami tindaklanjuti," terang Dana.
Baca juga: Lintang-pukang Tangani Pengemis |
Adapun, jumlah orang miskin di Karangasem meningkat sejak pandemi COVID-19 merebak.
Tengoklah, pada 2019, jumlah orang miskin sebanyak 25.990 jiwa. Lalu, menurun menjadi 24.690 jiwa.
Namun setelahnya, yaitu pada 2021, angkanya kembali mendaki mencapai 28.520 jiwa, dan tembus 29.450 jiwa setahun setelahnya atau pada 2022.
(BIR/irb)