Pemkab Buleleng Tanami 3,2 Hektare Lahan dengan Cabai

Pemkab Buleleng Tanami 3,2 Hektare Lahan dengan Cabai

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Rabu, 29 Mar 2023 21:17 WIB
Pemkab Buleleng menyiapkan lahan 3,2 hektare (Ha) untuk ditanami cabai sebagai upaya mengendalikan inflasi dari komoditas pedas ini.
Pemkab Buleleng menyiapkan lahan 3,2 hektare (Ha) untuk ditanami cabai sebagai upaya mengendalikan inflasi dari komoditas pedas ini. (Made Wijaya Kusuma/detikBali).
Buleleng -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menyiapkan lahan seluas 3,2 hektare (Ha) untuk ditanami cabai. Lahan yang disiapkan berada di dua lokasi, yaitu Kecamatan Gerokgak dan Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt.

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana merinci 2 Ha lahan di Kecamatan Gerokgak dan sisanya 1,2 Ha lahan di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt, tersebut merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

"Di Gerokgak sekitar 2 Ha sudah ditanami cabai sekitar 25 are (2.500 meter). Kemudian, kami dapat hibah dari Pemprov Bali sekitar 1,2 Ha di Tangguwisia, Seririt, baru ditanami cabai 40 are (4.000 meter)," ujarnya kepada detikBali, pada Rabu (29/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upaya menanam cabai, sambung Lihadnyana, sekaligus untuk menekan angka inflasi daerahnya menjadi lebih rendah. Apalagi, diketahui, cabai salah satu komoditas penyumbang inflasi.

Mengendalikan inflasi, lanjut dia, bisa melalui supply chain management atau manajemen rantai pasok. "Karena jujur saja, sektor pertanian itu terlalu banyak yang terlibat," ujar Lihadnyana.

ADVERTISEMENT

"Supply chain yang terlalu panjang, sehingga setiap rantai ada margin. Dari petani diambil murah, namun harga di pasar mahal. Itu yang kami potong dengan supply chain management," jelasnya.

Secara umum, pengendalian inflasi di Buleleng diklaim baik. Karenanya, Buleleng mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) Kinerja sebesar Rp 11,4 miliar dari Kementerian Keuangan pada Desember 2022.

Namun, inflasi tetap menjadi momok dan kebijakan nasional. Sebab, apabila dibiarkan, maka inflasi yang tinggi akan meningkatkan kemiskinan karena daya beli masyarakat menurun.

"Makanya, saya harap Buleleng bisa mewujudkan Tri Sakti Sukarno, yaitu berdikari dalam bidang ekonomi," pungkas Lihadnyana.




(BIR/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads