Kebutuhan Uang Tunai Jelang Nyepi-Ramadan di Bali Rp 2,98 Triliun

Kebutuhan Uang Tunai Jelang Nyepi-Ramadan di Bali Rp 2,98 Triliun

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Sabtu, 18 Mar 2023 21:25 WIB
Pengembalian Uang Korupsi Samadikun

Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Toni Spontana (tengah) menyerahkan secara simbolis kepada Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto (ketiga kanan) uang ganti rugi korupsi Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI) dengan terpidana Samadikun Hartono di Gedung Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (17/5/2018). Mantan Komisaris Utama PT Bank Modern Samadikun Hartono terbukti korupsi dana talangan BLBI dan dihukum 4 tahun penjara serta diwajibkan mengembalikan uang yang dikorupsinya sebesar Rp 169 miliar secara dicicil. Grandyos Zafna/detikcom

-. Petugas merapihkan tumpukan uang milik terpidana kasus korupsi BLBI Samadikun di Plaza Bank Mandiri.
Foto: Ilustrasi uang tunai rupiah. (grandyos zafna)
Denpasar -

Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali memprediksi kebutuhan uang tunai masyarakat menjelang Hari Raya Nyepi dan Ramadan 2023 bakal meningkat lima persen.

"Diproyeksikan akan meningkat sebesar lima persen, yaitu dari sebesar Rp 2,829 triliun di tahun 2022 menjadi sebesar Rp 2,985 triliun di tahun 2023," ucap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, dalam keterangan tertulis yang diterima deitkBali, Sabtu (18/3/2023) malam.

Terkait hal tersebut, sambung Trisno, BI telah menyiapkan uang tunai dengan jumlah yang cukup dan jenis pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bank Indonesia telah menyediakan uang tunai sebesar Rp 4,364 triliun atau 1,5 kali dari kebutuhan masyarakat," terangnya.

BI juga memproyeksikan transaksi digital berbasis QRIS mengalami peningkatan. Yakni, dari Rp 104,3 miliar pada Januari 2022 menjadi Rp 383 miliar pada Januari 2023 atau meningkat sebesar 267 persen atau secara year on year (yoy).




(hsa/hsa)

Hide Ads