Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat ekspor Provinsi Bali mengalami penurunan di Januari 2023 jika dibandingkan Januari 2022 dan Desember 2022.
Kepala BPS Provinsi Bali, Hanif Yahya, menjelaskan sepanjang Januari 2023 tercatat ekspor Bali mencapai US$ 41,95 juta.
"Kalau kita bandingkan dengan kondisi nilai ekspor pada Desember 2022 US$ 56,17 juta, Januari 2023 Bali mengalami penurunan nilai ekspor minus 25,31 persen. Demikian juga kalau dibandingkan dengan kondisi di Januari 2022, yang menunjukkan penurunan minus 4,12 persen," ujar Hanif di Kantor BPS Bali, Jalan Raya Puputan No 1 Denpasar, Bali, Rabu (1/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanif menyebut penurunan nilai ekspor tersebut merupakan gerakan musiman yang biasa terjadi.
"Biasanya di awal tahun itu masih menunjukkan persiapan-persiapan dari proses barang yang akan diekspor, dan biasanya pada pertengahan bulan meningkat lagi. Jadi, tidak perlu dikhawatirkan," ungkapnya di Kantor BPS Bali, Jalan Raya Puputan No 1 Denpasar, Bali.
Berdasarkan data BPS, selama Januari 2023 lima besar negara tujuan ekspor Bali adalah Amerika Serikat (AS), Australia, Singapura, Prancis, dan Jepang. Perinciannya, nilai ekspor Bali ke AS pada Januari 2023 sebesar US$ 12,10 juta, Australia US$ 4,29 juta, Singapura US$ 3,81 juta, Prancis US$ 2,50 juta, dan Jepang US$ 1,78 juta.
(hsa/gsp)