Pemkot Denpasar Sebar Satgas Pangan ke Pasar-pasar untuk Tekan Inflasi

Pemkot Denpasar Sebar Satgas Pangan ke Pasar-pasar untuk Tekan Inflasi

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Minggu, 26 Feb 2023 06:00 WIB
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara ketika ditemui di Kantor Walikota Denpasar, Jalan Gajah Mada No.1 Denpasar, Bali pada Sabtu (25/2/2023).
Foto: Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara ketika ditemui di Kantor Walikota Denpasar, Jalan Gajah Mada No.1 Denpasar, Bali pada Sabtu (25/2/2023). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Jakarta -

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar membentuk Satgas Pangan untuk mengendalikan inflasi. Mereka sudah diterjunkan ke pasar-pasar di Kota Denpasar.

Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menjelaskan Satgas Pangan ini bertugas untuk membantu pendistribusian kebutuhan pokok masyarakat.

"Satgas Pangan sudah kami siapkan melalui Dinas Ketahanan Pangan. Satgas ini sudah ada dari Oktober 2022 sejak inflasi di Kota Denpasar tinggi," terangnya, Sabtu (25/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaya Negara mengatakan selain Satgas Pangan, pengendalian inflasi juga dibantu oleh anggota TNI dan Polri.

Menurutnya, pemkot juga rutin melakukan operasi pasar murah di desa-desa di Kota Denpasar.

"Untuk keberadaan beras masih aman karena kami juga dibantu oleh Bulog untuk pengadaan beras premium," aku mantan Wakil Wali Kota Denpasar itu.

Namun demikian, Jaya Negara mengaku pemkot belum punya angka pasti penurunan inflasi yang ditargetkan.

"Kami sempat deflasi 0,46 persen, dan lalu sekarang inflasi lagi 0,62 persen. Kita belum stabil, dan untuk itu yang jelas kami terus berusaha karena dari 20 kebutuhan pokok (penyumbang inflasi) setiap hujan harganya naik," jelasnya.

Jaya Negara mencontohkan komoditas canang sari yang termasuk dalam 20 komoditas penyumbang inflasi.

Menurutnya canang sari merupakan suatu kebutuhan mutlak untuk di Bali. Yakni salah satu sarana utama umat Hindu dalam bersembahyang.

"Kalau kita protes harganya naik kan kasihan juga para pedagang (canang sari), dampaknya akan ke sana. Misalkan juga harga tomat. Kami intervensi pasar, dan harganya turun, pedagangnya juga kasihan," katanya.

Terkait hal tersebut, Jaya Negara menyimpulkan, ke depannya harus ada sinergi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.

"Kebijakan-kebijakan tentang 20 kebutuhan pokok (penyumbang inflasi) itu juga harus diantisipasi oleh pemerintah pusat. Harapan kami begitu," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat inflasi Kota Denpasar mencapai 0,62 persen pada Januari 2022, dan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat jadi 113,87 dari bulan sebelumnya 113,17.

Kemudian, dari 80 kota di Indonesia yang mengalami inflasi, Kota Denpasar berada di urutan ke-28.




(hsa/gsp)

Hide Ads