Harga Daging Babi di Bali Turun, Gara-gara Isu Demam Afrika di NTT?

Harga Daging Babi di Bali Turun, Gara-gara Isu Demam Afrika di NTT?

CHRISTINE NOVITA - detikBali
Sabtu, 21 Jan 2023 15:03 WIB
5 Alasan Mengapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Jutaan Orang di Dunia
Harga daging babi di Bali turun menjadi rata-rata Rp 85.054 per kg setelah kabar demam babi Afrika (ASF) di NTT. (Ilustrasi iStock).
Denpasar -

Harga daging babi di Bali turun 2,11 persen menjadi rata-rata Rp 85.054 per kilogram (kg) pada Jumat (20/1/2023). Sepekan sebelumnya, harganya masih di kisaran Rp 86.890 per kg.

Mengutip sigapura.baliprov.go.id, Sabtu (21/1/2023), di Kabupaten Buleleng, bahkan harga daging babi terjun bebas menjadi Rp 90.700 per kg setelah sepekan lalu dibanderol Rp 95 ribu per kg.

Terendah, harga daging babi ada di Kabupaten Gianyar dan Badung, yaitu masing-masing Rp80 ribu dan Rp 81.800 per kg.

Namun demikian, belum diketahui penyebab harga komoditas daging babi terus turun di Bali.

Belakangan santer kabar sejumlah babi bantuan dari Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Denpasar yang dikirim ke sejumlah daerah di NTT mati mendadak.

Sebanyak 96 dari 135 ekor babi mati mendadak. Beberapa yang mati positif terjangkit virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.

Babi yang mati dadakan tersebar di tiga kabupaten, Flores Timur, Sikka, dan Ende.

Rinciannya, 30 ekor babi mati di Flores Timur dari 50 ekor yang dikirim, 41 ekor di Sikka dari total 50 ekor yang diterima, dan 25 ekor di Ende dari 35 ekor yang diterima.

"Terbaru, babi mati di Sikka, di poktan (kelompok tani) Sinar Tani Desa Egon, Kecamatan Waigete," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Sikka Albert Moang.

"Dari 25 ekor sampai dengan kemarin sudah mati semua. Di poktan Kasih Ibu Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, dari 25 ekor, sudah mati 16 ekor kemarin," lanjutnya.

Sampel darah babi mati itu dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar untuk dites virus ASF. Beberapa ekor di antaranya positif terjangkit virus ASF.



Simak Video "Berkeliling ke Pasar Babi yang Populer di Singkawang"
[Gambas:Video 20detik]
(BIR/hsa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT