Kemenhub Bakal Perluas Ngurah Rai, Tolak Halus Bandara Bali Utara Nih?

Kemenhub Bakal Perluas Ngurah Rai, Tolak Halus Bandara Bali Utara Nih?

Tim detikFinance - detikBali
Kamis, 19 Jan 2023 04:33 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (IST)
Kemenhub mengisyaratkan memperluas Bandara Ngurah Rai Bali ketimbang membangun Bandara Bali Utara. (Dok. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali/IST).
Denpasar -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengisyaratkan memperluas Bandara Ngurah Rai Bali dibandingkan memberikan penetapan lokasi Bandara Bali Utara yang diajukan PT BIBU Panji Sakti selaku pemrakarsa proyek.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mendorong agar semua infrastruktur transportasi yang ada di Bali dikembangkan ketimbang membangun bandara baru di Bali.

"Kami melihat lebih baik mengintegrasikan semua dan mengembangkan semua infrastruktur transportasi yang ada (di Bali) dibandingkan membangun bandara baru untuk saat ini," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, dilansir detikFinance, Rabu (18/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Adita menyampaikan kapasitas Bandara Ngurah Rai masih bisa ditingkatkan. Rencananya, kapasitas bandara akan ditingkatkan menjadi 35 juta penumpang per tahun pada tahun ini. Target itu tiga kali lipat dari kapasitas saat ini.

Ditanya apakah pembangunan Bandara Bali Utara akan dilanjutkan, Adita menuturkan bahwa pembangunannya tidak menjadi fokus pemerintah. Sebab, proyek itu telah dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Apalagi, jika tidak ada aral melintang, maskapai Emirates berbodi lebar Airbus A380 akan mendarat pada pertengahan 2023 di Bandara Ngurah Rai. Karenaya, peningkatan kapasitas dan perpanjangan runway, termasuk pengembangan terminal dan apron lebih utama.

Direktur Utama BIBU Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo mengaku sudah menyiapkan berbagai hal untuk membangun Bandara Bali Utara, dari komitmen investasi hingga komitmen kerja sama dengan kontraktor.

Namun, sampai saat ini ia belum bisa memulai pekerjaan karena masih menunggu penetapan lokasi dari Kemenhub. "Persiapan sih sudah melangkah cukup jauh lah, makanya tidak mungkin dihentikan. Tinggal penetapan lokasi turun, langsung groundbreaking. Siap sekali," terang dia.

Secara rinci, BIBU Panji Sakti sudah meneken komitmen investasi dengan United Nations Sustainable Development Group (UNASDG) sebesar Rp 50 triliun. Dana itu akan digunakan untuk membangun bandara, aerocity, dan pengembangan aerotropolis.

"Sekarang bolanya ada di Kemenhub. Kalau penetapan lokasi keluar, langsung jalan kita proyeknya. Kita ini investasi sendiri. Murni tanpa APBN, karena skemanya KPBU," imbuh Erwanto.

Sementara itu, kontraktor yang ditunjuk adalah China Construction First Group Corp. Ltd (CCFG) yang adalah anak usaha salah satu BUMN terbesar di China. Selain itu, BIBU Panji Sakti juga bekerja sama dengan kontraktor BUMN.

Sembari menunggu penetapan lokasi dari Kemenhub, Erwanto mengaku berkoordinasi dengan Bappenas untuk mengeluarkan surat penetapan KPBU kepada BIBU dalam menggarap Bandara Bali Utara.

"Bappenas itu minta kami loncat lebih awal, tanpa ada penetapan lokasi kami langsung dapat penetapan KPBU. Nah, itu sudah dikeluarkan surat oleh Bappenas bahwa usulan KPBU itu sudah ada, tinggal tunggu balsaan dari Kemenhub," tandasnya.




(BIR/iws)

Hide Ads