Dirut Bandara Bali Utara Jawab Megawati: Beliau Takut Kehilangan Bali

Dirut Bandara Bali Utara Jawab Megawati: Beliau Takut Kehilangan Bali

Tim detikFina - detikBali
Rabu, 18 Jan 2023 16:01 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri
Dirut Bandara Internasional Bali Utara menilai kritik Megawati soal rencana pembangunan karena eks Presiden itu belum mendapat gambaran utuh. (Dok. PDIP).
Denpasar -

Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo menjawab kritik mantan presiden Megawati Soekarnoputri terhadap rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara. Megawati sebelumnya mengaku 'ngamuk' dengan rencana tersebut.

Menurut Erwanto, kritik Mega disampaikan atas dasar kecintaannya terhadap Bali. Apalagi, darah Bali mengalir dalam tubuh Mega. Neneknya pun putri asli Buleleng.

Karenanya, ia menilai maksud Mega bukan menyampaikan penolakan, melainkan kekhawatirannya soal pembangunan bandara. Hal itu dikarenakan Mega belum mendapatkan gambaran utuh soal pembangunan Bandara Bali Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau itu takut kehilangan Bali. Kalau misalnya ada apa-apa, saya lihat ini worried (khawatir) saja, bukan menolak. Karena menurut saya, beliau belum mendapatkan gambaran utuh saja soal Bandara Bali Utara ini," tuturnya, saat berbincang dengan detikcom di kantornya, BSD, Tangerang Selatan, Rabu (18/01/2023).

Dalam kesempatan itu pun, Erwan menjelaskan Bandara Bali Utara nantinya akan dibangun dengan memperhatikan tiga hal. Pertama, tidak menggusur pura atau situs adat.

ADVERTISEMENT

Kedua, tidak menggusur lahan produktif masyarakat, dan ketiga, tidak menggusur lokasi perumahan warga. Adapun, lokasinya di sekitar lepas pantai utara Bali.

"Tiga hal itu saya rasa jadi concern (perhatian) ibu juga ya. Makanya, kalau dilaksanakan di darat, ini kena semua tiga-tiganya. That's why kami bikin di lepas pantai. Paling aman, tiga-tiganya tadi nggak kena," terang dia.

Erwanto mengaku ingin menemui Mega demi meluruskan persepsi soal Bandara Bali Utara. "Kepingin sekali ketemu beliau untuk jelaskan semua. Saya harap beliau berkenan terima kami dan kami jelaskan," lanjutnya.

Apalagi, sambung dia, mimpi perusahaan dan Mega nyaris sama, yaitu melibatkan orang Bali. "Konsep kami justru ikut arahan ibu. Beliau kan katakan jangan sampai orang Bali tak terlibat dan tak jadi pengusaha," imbuh dia.

Sebelumnya, Mega mengatakan rencana pembangunan bandara tersebut membuat sumpek dan tidak memberi banyak efek ekonomi kepada masyarakat.

"Keluarga besar saya di Buleleng. Mau dibikinin lapangan terbang, ngamuk saya, dan saya panggil pak Koster (Gubernur Bali). 'Enak saja, aku bilang hanya untuk menghubungi pariwisata, nggak'," tutur Mega saat mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Senin (16/01/2023).

Salah Alamat

Erwanto menduga kemungkinan kritik yang disampaikan Mega adalah terkait wacana bandara di bagian barat Bali. Diketahui, rencananya Bandara Bali Barat yang dimaksud terletak di Buleleng, namun bersinggungan dengan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), sehingga dinilai tak cocok untuk mengembangkan bandara di sana.

"Kita perhatikan kan ada rencana bangun bandara di Bali Barat kan, dekat TNBB, saya rasa mungkin itu yang ibu (Mega) soroti. Kalau itu memang nggak bisa dong Taman Nasional. Pasti bermasalah," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati pernah mengungkapkan wacana memindahkan lokasi Bandara Bali Utara. Kala itu dia mengatakan lokasi Bandara Bali Utara di pesisir Kubutambahan, Buleleng, baru saja didepak dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pemerintah Provinsi Bali sendiri sedang mengusulkan lokasi baru Bandara Bali Utara di bagian barat Buleleng. Salah satunya adalah kawasan Sumberklampok, Buleleng, Bali.

"Sumberklampok ini salah satu lokasi yang diajukan dan mudah-mudahan nanti keluar plan location-nya di sana. Ini kan masih plan (rencana)," tandas Tojokorda saat ditemui detikBali di Denpasar.




(BIR/irb)

Hide Ads