Kenaikan harga BBM tidak terlalu berpengaruh terhadap driver ojek online (ojol) pengguna motor listrik. Namun, banyak dari mereka yang masih mengeluhkan performa motor jenis ini. Karena tidak bisa dipakai ngebut. Efeknya, orderan sering di-cancel atau dibatalkan.
Muhammad Sadeli salah satunya. Driver di kawasan Jakarta Timur ini merupakan salah satu driver ojol yang telah lama menggunakan motor listrik buatan Smoot Tempur. Dia menyewa kendaraan tersebut dengan tarif Rp 50 ribu sehari atau Rp 1,5 juta sebulan.
"Motor listrik yang saya pakai ini sewa, bukan milik pribadi. Biaya sewanya Rp 50 ribu sehari, terus minimal peminjamannya sebulan. Enggak boleh kurang dari itu," ujar Sadeli saat ditemui detikOto di kawasan Jakarta Timur, Rabu 7 September 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sadeli menjelaskan, selama berbulan-bulan menggunakan motor listrik, dirinya merasakan adanya perbedaan dibandingkan motor bertenaga bensin. Misalnya, suara mesin yang lebih halus, biaya operasional yang lebih irit, serta kecepatan yang masih di bawah rata-rata.
"Kalau ditanya bedanya sama motor bensin, ini (motor listrik) lelet banget, enggak bisa ngebut. Kecepatannya cuma 50 kilometer per jam. Jadi kalau ada yang order, saya sering nanya dulu, buru-buru enggak? Takutnya nih motor enggak bisa ngejar," terangnya.
Sadeli mengaku, kustomer sering kali membatalkan pesanannya setelah tahu dirinya memakai motor listrik. Meski rasanya sakit, namun lama-lama dia terbiasa dengan keadaan tersebut.
"Kalau ada yang mau order buru-buru, kitanya repot, susah. Saya sih sejujurnya sering banget (orderannya) di-cancel semenjak naik motor listrik. Itu biasanya setelah saya kasih tahu (via pesan) kalau saya naik motor listrik. Biasanya mereka yang emang lagi buru-buru," urainya.
Bukan hanya itu, Sadeli menambahkan, ada sejumlah konsumen yang membatalkan orderannya usai tahu dirinya hendak mampir ke swap station untuk mengganti baterai. Sebab, bagi sebagian konsumen, itu membutuhkan banyak waktu.
"Padahal ganti baterai paling cuma sekian detik aja," kata Sadeli.
(hsa/hsa)