Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (3/9/2022) lalu, peminat motor listrik di Denpasar turut mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari jumlah penjualan motor listrik di GESITS Bali Pratama di Jalan Diponegoro, Denpasar Barat, Bali.
"Pasca BBM naik malah antrean yang ingin beli motor listrik sudah 8 orang. Saya juga sedikit kaget karena dulu yang beli kebanyakan lewat online, tapi sekarang banyak yang offline dengan datang langsung ke sini. Belum lagi banyak yang tanya-tanya lewat WhatsApp dan media sosial," kata Manager Area GESITS Bali Pratama, Reza Hidayat ketika ditemui detikBali, Jumat (9/9/2022).
|
Menurutnya, angka tersebut merupakan angka tertinggi yang pernah ia temui selama berjualan motor listrik sejak 2020. Ia meyakini tingginya peminat motor listrik merupakan dampak dari kenaikan harga BBM. Terlebih, jangka waktu sejak kenaikan harga BBM hingga saat ini kurang lebih hanya satu minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang beli motor listrik di sini mulai dari loper koran, pedagang sayur, guru hingga ekspatriat. Jadi, lintas profesi. Di awal waktu dengar harganya Rp 29 juta banyak yang pikir harganya mahal dan lebih memilih untuk beli motor konvensional, tapi kembali lagi ke keunggulan motor listrik dan kualitasnya yang juga hampir sama dengan motor konvensional," sebutnya.
Reza menambahkan, harga motor listrik di GESITS Bali Pratama Rp 29.770.000. Saat ini, pihaknya baru memproduksi motor listrik tipe G1 dengan pilihan warna hitam, merah, dan putih.
Menurut Reza, keunggulan motor listrik antara lain lebih hemat dalam biaya operasional seperti bahan bakar maupun biaya servisnya. Ia mencontohkan, motor dengan bahan bakar Pertalite seharga Rp 7.600 per 1 liter dapat digunakan untuk 40-50 km. Sementara dengan motor listrik, baterai motor listrik cukup di-charge selama 3 jam (setara Rp 2.500-Rp 3.000) sudah dapat digunakan untuk menempuh perjalanan hingga 50 km.
"Jadi, makin tebal lagi perbandingannya. Sama kalau misalkan dalam servis berkala. Jika hingga 13 ribu km tidak ada kendala, ya sudah tidak usah diservis. Karena servis kami sebenarnya hanya untuk pembersihan kampas rem, pengecekan baterai dan kelistrikan," kata Reza.
Selain itu, ia menyebut saat ini keberadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sudah semakin mudah ditemui di Bali, khususnya di Denpasar. Berdasarkan pengecekan melalui aplikasi PLN Mobile, saat ini sudah sebanyak 7 SPKLU yang berlokasi di Denpasar.
"Misi dari motor listrik ini adalah demi climate change atau perubahan iklim dengan zero polusi udara dan suara. Dan dari baterai juga tidak akan jadi limbah nantinya," tambahnya.
(iws/iws)