Harga kebutuhan pokok, khususnya kebutuhan dapur, di Pasar Kuta II, Badung, Bali, mengalami kenaikan harga jelang Hari Raya Galungan. Poniyem (45), pedagang nasi kuning di Jalan Kediri, Kuta, Badung, Bali, mengeluhkan tingginya harga telur, cabai, dan tomat di pasar tradisional. Tidak hanya tiga bahan dapur tersebut, harga sembako juga melambung tinggi.
Ditemui di Pasar Kuta II, Badung, Bali, Poniyem yang baru saja berbelanja telur dan kebutuhan lainnya, mengaku kenaikan harga telur dan cabai terjadi baru-baru ini. Untuk harga telur super, katanya, satu kerat Rp49 ribu dari yang biasanya Rp44 ribu. Sementara cabai setan harganya Rp60 ribu dari sebelumnya yang hanya Rp45 ribu.
"Tadi saya beli telur super 1 kerat Rp49 ribu, yang telur kecil Rp47 ribu. Kalau cabai biasa Rp66 ribu, itu harga baru ya, sebelumnya paling mentok satu kilogram Rp50 ribu, ini kenaikan paling tinggi," keluhnya kepada detikBali, Rabu (1/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poniyem pun berharap harga kebutuhan barang pokok ini bisa turun dan segera kembali normal. Sehingga tidak menyusahkan pedagang dan pembeli.
Sementara itu, Seneng, pedagang grosir dan ecer telur di Pasar Kuta II mengatakan, kenaikan harga telur sejak tiga hari lalu. Harga telur berkisar Rp46 ribu jika beli di kandang.
"Kami jual yang telur biasa (kecil) Rp47 ribu-Rp48 ribu, tergantung ukuran ya," ungkapnya.
Lanjut Seneng, untuk telur super harganya Rp49 ribu-Rp50 ribu per kerat. Pedagang yang sudah berjualan telur selama 20 tahun ini mengatakan, kenaikan telur biasanya karena tingginya permintaan.
"Kalau permintaan sedikit barang banyak, ya harga turun," katanya.
Ia mengaku hanya mengikuti harga pasaran telur dari Jawa karena pasokannya berasal dari sana. Kenaikan harga telur dan kebutuhan pokok lainnya, terjadi menjelang Hari Raya Galungan dan Idul Adha. Selain karena hari raya, saat ini pasokan makanan untuk ayam juga mahal, seperti harga jagung.
"Sini ngikuti Jawa, pedagang di sini gak ngikuti harga Jawa, ya gak dapat barang. Biasanya (kenaikan, red) karena hari raya, nanti sesudahnya biasa normal lagi," pungkasnya.
(irb/irb)