Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar memasang perangkat otomatis untuk mengukur tinggi permukaan air atau automatic water level recorder (AWRL) di Pasar Badung. Selain AWRL, Pemkot Denpasar juga memasang sistem peringatan dini atau early warning system yang berfungsi ketika terjadi peningkatan debit air sungai.
Kepala Unit Pelaksana Daerah Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (KUPD Pusdalops) Denpasar Made Antara mengungkapkan pemasangan AWRL tersebut masih dalam tahap uji coba dan menemui kendala listrik. Menurutnya, pemasangan alat itu sebagai antisipasi bencana banjir di Denpasar.
"Penyebab banjir di Denpasar sendiri, pada umumnya kami di daerah landai. Bilamana intensitas hujan sangat tinggi, dengan kapasitas drainase dan sungai tidak memadai, jadinya menggenang (banjir)," ujar Antara saat ditemui detikBali di Kantor BPBD Denpasar, Senin (8/12/2025).
Baca juga: Setelah Banjir Hebat Menerjang Pulau Dewata |
Antara menuturkan ada tujuh bendungan di Denpasar yang dilakukan pemasangan ulang AWRL. Hal ini dilakukan karena alat sebelumnya rusak sehingga butuh pemeliharaan ulang.
BPBD Denpasar, dia berujar, menyiapkan beberapa strategi mitigasi bencana selain pemantauan langsung melalui AWRL. Termasuk melakukan sosialisasi ke masyarakat.
"Edukasi ke desa dan kelurahan, karena perangkat paling bawah, ia langsung ke masyarakat. BPBD juga sudah menyampaikan mitigasi ke sekolah-sekolah pendidikan aman bencana," kata Antara.
Antara lantas membeberkan beberapa titik rawan banjir di tiap-tiap kecamatan di Denpasar. Rinciannya Denpasar Utara (Peguyangan Kangin, Peguyangan Kaja), Denpasar Timur (Penatih, Dangin Puri), Denpasar Barat (Dauh Puri Kauh, Padangsambian, Tegal Arum, Pemecutan Kelod), dan Denpasar Selatan (Pemogan, Sanur Kaja, Sesetan, Pedungan).
"Bencana itu harus kita sikapi bersama. Tidak semata-mata pemerintah, tetapi masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media sosial memiliki peran penting di sini," pungkasnya.
Normalisasi Sungai
Terpisah, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengungkapkan Pemkot Denpasar sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi banjir dalam menghadapi musim hujan. Termasuk dengan melakukan normalisasi sungai dan pembersihan drainase.
"Yang jelas kami secara rutin tetap melakukan normalisasi sungai. Tim dari PU juga selalu melakukan penggelontoran di got-got yang ada, itu tiap hari dilaporkan," ujar Jaya Negara di kantornya, Senin.
Jaya Negara mendorong agar masyarakat juga semakin memiliki kesadaran menjaga lingkungan. Salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Menurut Jaya Negara, Satpol PP Denpasar dan tim lingkungan di desa kelurahan juga mengawasi masyarakat yang membuang sampah ke sungai. "Kami butuh dukungan semua pihak untuk menjaga kota ini," pungkasnya.
Simak Video "Video Kondisi Terkini Banjir di Denpasar: Jalan Rusak-Bangunan Penuh Lumpur"
(iws/iws)