Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung meminjam duit Rp 229 miliar kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Uang ratusan miliar itu akan dipakai untuk melaksanakan 18 program yang berfokus pada infrastruktur, pariwisata, dan kesehatan.
Bupati Klungkung, I Made Satria, mengatakan pemenuhan infrastruktur dasar menjadi fokus Pemkab Klungkung pada 2026. Namun, kapasitas fiskal sedang menurun akibat pengurangan alokasi dan transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat. Walhasil, Pemkab Klungkung meminjam duit dari PT SMI.
"Kondisi fiskal tidak memungkinkan untuk membangun. APBD sudah habis untuk belanja rutin. Kalau berpangku tangan saja nanti infrastruktur dasar tidak selesai," kata Satria saat media gathering di Dawan, Rabu (3/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satria mengungkapkan pinjaman duit ratusan miliar ini telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Klungkung. Persetujuan itu berdasarkan Keputusan DPRD Klungkung Nomor 24 Tahun 2025 dan telah disampaikan dalam rapat paripurna persetujuan Rancangan Peratuan Daerah (Ranperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Klungkung beberapa waktu lalu.
"Kami sudah koordinasi dengan pimpinan dewan. Ini bukan hanya kami, tetapi juga kabupaten lain melakukan pinjaman daerah," jelas bupati asal Nusa Penida itu.
Satria menegaskan pinjaman uang Rp 229 miliar kepada PT SMI sudah melalui petimbangan matang. Menurutnya, PT SMI menawarkan pinjaman sebesar Rp 229 miliar dengan suku bunga terendah sebesar 5% per tahun dan cicilan selama 8 tahun.
Satria optimistis Pemkab Klungkung akan mampu melunasi tanpa mengalami gagal bayar. Musababnya, pemerataan infrastruktur di daratan Klungkung maupun pesisir Nusa Penida akan menciptakan konektivitas sekaligus peningkatan dari segi ekonomi. Tinggal mengoptimalkan sumber pendapat dan menekan kebocorannya.
Infrastruktur dasar yang akan dipenuhi di Kecamatan Nusa Penida adalah sumber daya air dan listrik. Pemasangan pipa untuk mengaliri air di Desa Tanglad sedang berlangsung dan akan dilanjutkan di Desa Pejukutan tahun depan. Dua desa inilah yang belum memperoleh layanan air bersih akibat terjadinya kebocoran dan akan diselesaikan melalui revitalisasi total.
"70 persen jalan besar di Nusa Penida juga akan diperbaiki, termasuk Pasar Mentigi yang menjadi wajah Nusa Penida. Saya berharap semeton Nusa Penida bersabar, pasti keluhan akan direalisasi. Kami tidak akan tinggal diam. Pelebaran juga bertahap dilakukan terutama yang jalan induknya. Paling lambat 2028 semua infrastruktur di Nusa Penida sudah tuntas," tegas Satria.
Sementara itu, sumber daya listrik di Nusa Penida akan mengandalkan energi baru terbarukan (EBT) dari sinar matahari, angin, dan air. Pemkab Klungkung bekerja sama dengan PT Indonesia Power untuk memenuhi kebutuhan listrik yang diprediksi mencapai 30 Megawatt (MW) seiring dengan bertambahnya fasilitas penginapan berbintang di Nusa Penida.
Infrastruktur lain yang akan dipenuhi berada di ranah kesehatan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung akan dibangun gedung gizi dan ruang rawat inap 3 lantai, gedung power house 2 lantai, gedung central sterile supply department (CSSD), pengadaaan alat penunjang gedung gizi maupun pengadaan alat kesehatan untuk ruang rawat inap.
Selain melalui skema pinjaman dari PT SMI, Pemkab Klungkung juga telah mengalokasikan anggaran untuk rencana kegiatan fisik pada 2026 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK).
(hsa/hsa)










































