DPRD Bali Sebut Penolakan Gelar Pahlawan Soeharto sebagai Provokasi

Fabiola Dianira - detikBali
Jumat, 07 Nov 2025 15:57 WIB
Ketua DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya saat ditemui di kantor DPRD Provinsi Bali, Jumat (7/11/2025). (Foto: Fabiola Dianira/detikBali)
Denpasar -

Ketua DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya atau Dewa Jack, menilai aksi penolakan terhadap rencana pemberian gelar pahlawan kepada Presiden kedua RI, Soeharto, sebagai bentuk provokasi.

Pernyataan itu disampaikan Dewa Jack setelah sejumlah warga Bali menggelar doa bersama di Merajan DPRD Bali, Jumat (7/11/2025). Dalam kegiatan itu, peserta doa bersama dilarang petugas keamanan untuk berfoto sambil membentangkan spanduk bertuliskan "Tolak Gelar Pahlawan Soeharto".

Menurut Dewa Jack, tulisan dalam spanduk tersebut mengandung unsur provokasi.

"Oh ya kalau provokasi mungkin janganlah di ruangan, kan gitu. Di luar lah," ujarnya saat ditemui di Gedung DPRD Bali, Jumat (7/11/2025).

Dewa Jack menegaskan bahwa penyampaian aspirasi publik tetap harus dilakukan dengan cara yang sopan dan sesuai etika ketimuran.

"Kami menerima aspirasi, kan aspirasi yang lain juga kami terima, tapi kan secara ketimuran lah," katanya.

Simak Video "Video Megawati Speak Up! Ingatkan Negara Jangan Asal Beri Gelar Pahlawan"


(dpw/dpw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork