Pelatih Bali United, Johnny Jansen, tak bisa menutupi amarahnya seusai timnya tumbang 1-2 dari Bhayangkara Presisi Lampung FC di Stadion Sumpah Pemuda, Bandar Lampung, Jumat (7/11/2025). Ia menilai keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada Tim Receveur tidak masuk akal.
Menurutnya, wasit terlalu cepat mengambil keputusan dengan memberikan Tim Receveur kartu kuning kedua. Padahal dari kesaksiannya, pengadil lapangan tidak begitu jelas melihat kejadian itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dalam kejadian tersebut situasi 50:50 antara Tim Receveur dengan salah satu pemain Bhayangkara FC. Bahkan tim terlihat kesakitan setelah kakinya terinjak. Namun wasit justru memberikan Tim Receveur kartu kuning kedua.
"Selain itu wasit sangat mudah terprovokasi oleh teriakan pemain lawan dari pinggir lapangan agar memberikan Tim Receveur kartu. Saya rasa dia tidak melihat dengan jelas kejadian itu," ujar Johnny Jansen melalui Media Officer Bali United, Sabtu (8/11/2025).
Menurutnya, Bali United selalu respect dengan siapapun, baik tim lawan atau wasit. Namun jika kejadiannya seperti saat laga kemarin, ia mengaku siapapun akan sangat marah dengan situasi tersebut.
"Semoga kedepannya bisa menjadi pelajaran untuk para pengadil lapangan," harapnya.
Kejadian kartu merah 'janggal' ini juga dikomentari Johnny Jansen di pekan sebelumnya saat Mirza Mustafic diusir ke luar lapangan. Menurutnya, sebelum Mirza melakukan pelanggaran, harusnya wasit memberikan foul untuk pemain Persib karena menarik Boris Kopitovic.
"10 detik sebelum kejadianMirza, Boris dilanggar pemainPersib. Tapi wasit membiarkan dan malahmereview pelanggaran yang dilakukan olehMirza," tegasnya.
Baca juga: Bali United Keok Lagi, Keok Lagi |
Walhasil, dengan kartu merah ini, Tim Receveur dan Mirza Mustafic kemungkinan absen dalam dua laga kedepan Bali United.
(nor/nor)











































