Luncurkan JISC, Pemkab Jembrana Ingin Tarik Banyak Investor

Luncurkan JISC, Pemkab Jembrana Ingin Tarik Banyak Investor

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Kamis, 23 Okt 2025 15:36 WIB
Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, saat meluncurkan layanan prioritas terpadu Jembrana Investment Service Center (JISC) di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Jembrana, Kamis (23/10/2025).
Foto: Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, saat meluncurkan layanan prioritas terpadu Jembrana Investment Service Center (JISC) di Mall Pelayanan Publik (MPP) Jembrana, Kamis (23/10/2025). (Dok. Pemkab Jembrana)
Jembrana -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana berupaya mendongkrak realisasi investasi yang selama ini dinilai rendah dengan meluncurkan sebuah layanan prioritas terpadu. Layanan tersebut dinamakan Jembrana Investment Service Center (JISC).

JISC diluncurkan secara resmi oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, didampingi Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Jembrana, Kamis (23/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kembang mengatakan JISC bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para calon investor. Selama ini, investor kerap kesulitan mencari informasi, pelayanan perizinan, pelaporan, hingga masalah tata ruang.

"Hari ini kita launching Jembrana Investment Service Center yang bertujuan untuk memudahkan orang berinvestasi di Jembrana," ungkap Kembang.

ADVERTISEMENT

Dengan adanya JISC, Kembang berharap akan banyak investor yang tertarik datang. Kemudahan layanan yang diberikan diharapkan dapat menarik investasi, menggerakkan perekonomian, dan menciptakan lapangan pekerjaan yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jembrana.

"Harapannya akan banyak sekali investor yang ada di Jembrana. Kita permudah pelayanannya dan memastikan pelayanannya baik. Komitmen kita terhadap ini, sehingga mereka akan berinvestasi di Kabupaten Jembrana, dengan begitu berarti perekonomian akan bergerak," ujar Kembang.

Kepala DPMPTSP Jembrana, Made Gede Budiartha, menjelaskan latar belakang pembentukan JISC adalah rendahnya realisasi investasi di Jembrana. Salah satu kendala utamanya adalah proses perizinan yang terkesan lambat.

Budiartha menyebut setelah didalami, masalah utama terletak pada pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

"Ada satu persyaratan dokumen teknis yang harus disiapkan oleh pemohon yaitu adalah gambar yang dibuat oleh arsitek yang bersertifikat. Inilah yang menjadi kendala sehingga terkesan proses perizinan itu lama padahal kalau sudah lengkap, maksimal dua hari sudah bisa keluar," jelas Budiartha.

Selain itu, investasi juga terhambat karena koordinasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi yang belum sinkron, memaksa investor harus 'berkeliling' mengurus izin. Promosi potensi pariwisata yang kurang juga menjadi pekerjaan rumah.

"Jika masalah-masalah ini tidak kita selesaikan, pembangunan Jembrana akan terhambat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan stagnan, dan angka pengangguran bisa meningkat," tambahnya.

Budiartha memerinci, JISC hadir sebagai layanan prioritas yang komprehensif. Investor akan mendapatkan layanan informasi potensi investasi, regulasi, proses perizinan, SOP, serta standar waktu dan biaya layanan perizinan.

Selain itu, JISC juga menyediakan fasilitasi pelayanan perizinan. "Ketika ada investor atau pengusaha yang tidak bisa secara mandiri melakukan proses perizinan melalui sistem OSS (Online Single Submission) maka kita layani di sini. Jadi pelaku usaha atau investor tinggal membawa data, kita bantu input," ucapnya.

Layanan JISC juga mencakup pendampingan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) serta monitoring dan pengendalian investasi untuk memastikan realisasi investasi sesuai dengan perizinan dan rencana bisnis.

"Dengan JISC, investor yang datang ke Jembrana kini akan dilayani secara terpadu, mulai dari informasi awal hingga pelaksanaan investasi," tandas Budiartha.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads