Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kabupaten Badung, Bali, mengalami lonjakan signifikan seiring perubahan cuaca yang tidak menentu. Kondisi ini membuat banyak warga mengalami batuk dan pilek, bahkan sebagian harus dirawat di rumah sakit.
Data Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Badung mencatat adanya peningkatan jumlah pasien rawat inap, terutama pada September 2025. Pasien rawat jalan juga meningkat hingga puluhan orang dalam sebulan.
"Saya alami, memang sekarang, kebetulan saya sebagai praktisi juga, ya, melihat kondisi ini. Lonjakan ini sangat bermakna sekali, pasien dengan keluhan batuk, pilek, panas ya," kata Direktur RSD Mangusada Badung, I Wayan Darta, ditemui di ruang kerjanya, Selasa (21/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darta memperkirakan lonjakan juga terjadi di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, klinik, dan tempat praktik dokter. Menurutnya, perubahan cuaca ekstrem menjadi salah satu pemicu utama tren ISPA di wilayahnya.
"Sebelum tiba-tiba turun hujan dan menjadi dingin. Ya terjadi perubahan iklim yang sangat signifikan, ya. Lonjakan ini sangat terasa pada pasien dengan keluhan utama batuk, pilek, dan demam," ujarnya.
Data RSD Mangusada mencatat, sepanjang Januari hingga September 2025 terdapat 160 kasus ISPA yang dirawat inap. Dari jumlah itu, 45 pasien mengeluhkan batuk, pilek, dan sesak. Lonjakan tertinggi terjadi pada September, dengan 76 pasien rawat jalan dan 10 pasien rawat inap.
"Kalau kami sebut di rumah sakit mungkin enggak terlalu tinggi ya. Tetapi kami belum tahu juga teman-teman di pelayanan tingkat pertama seperti di puskesmas atau di klinik," jelas Darta.
Data rumah sakit menunjukkan tren peningkatan pasien ISPA sejak Agustus. Pada awal tahun, kasus relatif rendah, dua pasien pada Januari, nihil di Februari, empat di Maret, lalu kembali nihil di April. Mei mencatat satu pasien, sementara Juni dan Juli kembali nihil. Namun pada Agustus jumlahnya naik menjadi tiga, dan melonjak hingga 10 pasien pada September.
Pasien ISPA umumnya dirawat di ruang perawatan biasa, meski sebagian kecil memerlukan penanganan intensif. "Tapi ada beberapa kecil kemungkinan perawatan yang di ICU ya, atau ruang-ruang intensif," terangnya.
Darta mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama kelompok rentan seperti penderita penyakit jantung. Ia menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh dan menerapkan pola hidup sehat untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.
"Kalau stres dikelola dengan baik, jangan sampai menimbulkan excess-nya ke batuk pilek. Itu bisa salah satu yang menurunkan daya tahan tubuh," pungkas Darta.
(dpw/dpw)