NASA Temukan Indikasi Baru soal Kehidupan di Mars

Internasional

NASA Temukan Indikasi Baru soal Kehidupan di Mars

Siti Nur Salsabilah - detikBali
Kamis, 02 Okt 2025 11:03 WIB
Penjelajah Perseverance milik NASA menemukan bintik-bintik macan tutul pada batu kemerahan yang dijuluki Air Terjun Cheyava di Kawah Jezero Mars pada Juli 2024.
Foto: Penjelajah Perseverance milik NASA menemukan bintik-bintik macan tutul pada batu kemerahan yang dijuluki "Air Terjun Cheyava" di Kawah Jezero Mars pada Juli 2024. (NASA/JPL-Caltech/MSSS)
Jakarta -

Misi rover Perseverance 2024 dari NASA mengungkapkan fakta baru di Mars. Para ilmuwan menemukan potensi biosignature (tanda-tanda kehidupan) dari inti batu lumpur yang dibor di Sapphire Canyon, Kawah Jezero. Dari situ, terdapat mineral yang jika di Bumi sering dikaitkan dengan aktivitas mikroba.

Misi Perseverance berhasil mengebor batu bernama Air Terjun Chevaya di saluran sungai kuno Neretva Vallis pada Juli 2024. Analisis sampel dari pengeboran ini menunjukkan adanya dua mineral penting, yaitu vivianit (besi fosfat) dan greigit (besi sulfida).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua mineral ini cukup istimewa. Di bumi, kedua mineral ini biasanya terbentuk di lingkungan kaya air, tetapi minim oksigen, tempat mikroba kerap beraktivitas. Tekstur batunya pun menunjukkan pengendapan dari air, bukan dari lava.

Temuan ini membuat ilmuwan makin bersemangat. Sebab, kondisi tersebut mirip dengan habitat yang bisa memungkinkan atas kehidupan sederhana.

ADVERTISEMENT

Meski cukup memberi petunjuk, para peneliti tetap berhati-hati. Mineral dan pola kimia ini memang menyerupai jejak mikroba di bumi, tetapi belum dipastikan berasal dari makhluk hidup. Ada kemungkinan reaksi kimia nonbiologis juga menghasilkan pola yang sama.

"Itu bukan kehidupan itu sendiri, tetapi bisa jadi tanda biologis potensial," jelas Nicky Fox, Administrator Asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA, dikutip dari detikEdu.

Pejabat Administrator NASA, Sean Duffy, mengungkapkan temuan ini sebagai "indikasi paling jelas yang pernah kami dapatkan tentang kemungkinan kehidupan di Mars". Namun, ia menegaskan NASA masih perlu melalui banyak tahap verifikasi sebelum bisa memastikan.

Jika terbukti hasil dari hal itu merupakan metabolisme mikroba, berarti Mars pernah memiliki lingkungan layak huni dengan siklus kimia mirip bumi. Sebaliknya, jika terbentuk secara nonbiologis, temuan ini tetap penting karena membuka jendela baru untuk memahami bagaimana unsur-unsur penting (seperti besi, fosfor, dan sulfur) bereaksi di Planet Merah.

Dengan kata lain, apa pun hasil akhirnya, batuan Mars ini menyimpan hal berharga tentang sejarah kimia planet tetangga Bumi.

Sampel Akan Dibawa ke Bumi

Sementara untuk sampel batu lumpur sudah disegel rapi oleh Perseverance untuk kemudian dikirim ke bumi. Nantinya, para ilmuwan bisa melakukan uji isotop, analisis karbon hingga mikrotekstur untuk membedakan apakah jejak itu biologis atau murni reaksi kimia.

Selama menunggu misi pengembalian sampel, tim akan terus memetakan area lain yang berpotensi menyimpan petunjuk serupa. Dengan instrumen seperti SHERLOC dan PIXL, NASA berharap bisa menemukan pola konsisten yang memperkuat bukti.

Artikel ini telah tayang di detikEdu. Baca selengkapnya di sini!




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads