.webp)
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) memasuki masa akhir operasinya dan dijadwalkan akan ditarik dari orbit pada tahun 2030. Namun, CEO SpaceX Elon Musk meminta agar penghancuran ISS dipercepat.
"Sudah saatnya untuk memulai persiapan untuk deorbit @Space_Station. Stasiun itu telah mencapai tujuannya. Utilitasnya sangat sedikit. Ayo kita pergi ke Mars," kata Musk melalui platform X, dilansir dari detikInet, Sabtu (22/2/2025).
Dalam unggahan lainnya, Musk menyampaikan jadwal yang diinginkannya. "Keputusan ada di tangan Presiden, tetapi rekomendasiku adalah sesegera mungkin. Kusarankan 2 tahun dari sekarang," cetusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, Musk mengusulkan ISS dihancurkan pada 2027, tiga tahun lebih cepat dari rencana awal.
Kontradiksi dengan Rencana NASAPermintaan Musk bertolak belakang dengan rencana NASA. Saat ini, SpaceX justru sedang mengembangkan kendaraan deorbit ISS atas permintaan NASA. Kendaraan ini dirancang untuk menarik ISS dari orbit pada 2030 agar dapat dihancurkan secara terukur.
Meski usianya sudah tua, ISS masih berperan penting dalam berbagai eksperimen luar angkasa. Astronaut secara rutin menggunakannya untuk meneliti eksplorasi jangka panjang di luar angkasa, termasuk riset yang dapat mendukung misi ke Mars-sesuai ambisi Musk sendiri.
Musk belakangan membingungkan komunitas antariksa dengan pernyataan yang mengabaikan pendaratan ke Bulan. Pada Desember lalu, ia menyebut pendaratan ke Bulan hanya sebagai gangguan.
"Kita akan langsung menuju Mars," tulisnya.
Namun, NASA memiliki rencana berbeda. Badan antariksa Amerika Serikat itu sedang menjalankan program Artemis untuk mengirim astronaut kembali ke Bulan. NASA menilai misi ke Bulan merupakan langkah awal sebelum mengirim manusia ke Mars.
Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini!
(dpw/dpw)
