Update Korban Ponpes Sidoarjo Ambruk: Santri Meninggal Jadi 5 Orang

Regional

Update Korban Ponpes Sidoarjo Ambruk: Santri Meninggal Jadi 5 Orang

Suparno - detikBali
Kamis, 02 Okt 2025 08:40 WIB
Foto udara bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025). Belum diketahui jumlah korban yang yang tertimbun akibat ambruknya bangunan tersebut. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Bangunan Musala Pondok Al Khoziny Sidoarjo Ambruk. Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Denpasar -

Korban meninggal dunia ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), bertambah menjadi lima orang. Terbaru, dua korban ditemukan pada Rabu (1/10/2025) malam.

Dilansir detikJatim, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur telah berhasil mengidentifikasi empat jenazah yang ditemukan sejak Senin (29/9/2025) hingga Rabu (1/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Jatim, AKBP dr. Adam Bimantoro, menjelaskan bahwa proses identifikasi dilakukan secara hati-hati untuk memastikan keakuratan data dan menghindari kesalahan identitas.

Dari lima jenazah yang diterima, empat di antaranya telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga. Sementara satu jenazah lainnya masih dalam proses pencocokan data.

ADVERTISEMENT

"Identifikasi terhadap empat jenazah berhasil kami lakukan. Tiga di antaranya sudah kami serahkan kepada pihak keluarga kemarin. Satu jenazah lagi baru kami terima sore tadi, dan sudah bisa kami identifikasi. Satu sisanya masih dalam proses," ujar dr. Adam kepada wartawan, di RSI Siti Hajar Kamis (2/10/2025).

Adapun identitas keempat jenazah yang telah diidentifikasi yakni Maulana Alfan Ibrahimavic (13), laki-laki, warga Kalianyar Kulon 9/5 RT 04 RW 07, Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantian Surabaya. Jenazah terdata dengan nomor Dokes Jatim Siti Hajar B001. Identifikasi dilakukan berdasarkan data sekunder medis visual serta properti dan barang kepemilikan.

Kedua, Muhammad Masudulat (14), laki-laki, warga Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya. Jenazah terdata dengan nomor Dokes Jatim RSUD Sidoarjo B001. Proses identifikasi juga mengandalkan data sekunder berupa visual medis dan barang milik pribadi.

Ketiga, Muhammad Soleh (22), laki-laki, warga Jalan Madura, Tanjung Pandan, Bangka Belitung. Jenazah tercatat sebagai Dokes Jatim RSUD Sidoarjo B002, dan diidentifikasi lewat visual medis serta barang kepemilikan.

Keempat, Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), laki-laki, warga Jalan Putat Jaya Sekolahan 2/42 RT 010 RW 003, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya. Jenazah dengan nomor Dokes Jatim JT Hacan B002 berhasil diidentifikasi menggunakan data primer berupa sidik jari dan gigi, serta data medis dan barang pribadi.

Dr. Adam menekankan pentingnya akurasi dalam proses identifikasi, meskipun memerlukan waktu lebih lama. Untuk itu, ia memohon waktu kepada para keluarga korban.

"Kami mohon waktu kepada keluarga korban. Kami pastikan, dalam proses identifikasi ini, ketepatan lebih utama dibanding kecepatan. Jangan sampai salah identifikasi dan diserahkan ke keluarga yang tidak tepat," tambahnya.

Sementara itu, Kapolres yang turut hadir dalam konferensi pers menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga para korban.

Artikel ini telah tayang di detikJatim, baca selengkapnya di sini




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads