Tradisi Hukuman Ngecor di Ponpes Sidoarjo Terkuak Usai Bangunan Ambruk

Tradisi Hukuman Ngecor di Ponpes Sidoarjo Terkuak Usai Bangunan Ambruk

Esti Widiyana - detikBali
Rabu, 01 Okt 2025 14:35 WIB
Tim SAR Gabungan Mencari Korban Terjebak di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Tim SAR Gabungan Mencari Korban Terjebak di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk. Foto: Suparno
Denpasar -

Salah satu santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), mengungkap cerita soal hukuman ngecor bagi santri. Bangunan ponpes itu sebelumnya ambruk hingga menewaskan tiga orang dan melukai ratusan lainnya.

Dilansir detikJatim, santri tersebut bercerita bila tidak mengikuti kegiatan, mereka bisa mendapat hukuman membantu mengecor bangunan. Hukuman tersebut sudah seperti tradisi. Jika kedapatan bolos kegiatan, santri diminta membantu pengecoran bangunan musala yang ambruk tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu banyak tukang sih. (Santri) itu ikut bantuin. Kalau santri nggak wajib itu. Cuma apa kayak hukuman, misal hukuman lah. Kayak (kalau) nggak ikut kegiatan itu nanti disuruh bantuin ngecor gitu," cerita santri tersebut di Sidoarjo, Rabu (1/10/2025).

Santri yang sudah enam tahun mondok itu menjelaskan, mereka tidak sepenuhnya mengerjakan pengecoran. Santri hanya dilibatkan sekadar membantu proses yang dilakukan tukang.

ADVERTISEMENT

"Setelah kejadian ini InsyaAllah saya pulang ke kampung halaman," ujarnya.

Pada saat bangunan ponpes yang masih dalam proses pengerjaan itu ambruk, ia tidak berada di lokasi. Saat kejadian, dia tidak ada di pondok.

Ketika ia tiba, bangunan sudah ambruk. Ratusan santri yang sedang salat Asar pun tertimpa bongkahan bangunan yang sedang dalam proses pengecoran.

"Pas saya sampai sana ya memang ambruk itu musalanya itu. Pas pada saat salat, jemaah (dan) imamnya selamat tapi jemaahnya banyak yang enggak selamat," katanya.

Cerita serupa juga disampaikan keluarga korban luka, yang merupakan warga Madura. Keponakannya disebut tengah bersebelahan dengan santri yang bertugas mengecor bangunan musala sebelum ambruk.

"Jadi lagi ngecor, jatuh, luka di wajah, terus giginya copot," pungkasnya.

Sebelumnya, puluhan orang diduga masih tertimbun reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Proses evakuasi masih dilakukan sejak kejadian pada Senin (29/9) sore lalu.

Hingga saat ini, berdasarkan data absensi santri, 91 orang diduga masih tertimbun di lokasi tersebut. Namun, data tersebut baru bersifat prakiraan, sebab hingga saat ini belum dapat dipastikan berapa total santri yang berada di musala ketika insiden tersebut terjadi.

Sebanyak 332 personel gabungan terus bergerak melakukan evakuasi. Alat berat sementara disiagakan, namun belum digunakan sebab dikhawatirkan memperparah reruntuhan.

Data sementara per Selasa (30/9) pukul 19.00 WIB, 100 orang telah terevakuasi. 26 orang masih menjalani perawatan inap, 70 orang telah diperbolehkan pulang, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, serta ada satu pasien yang dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.

Artikel ini telah tayang di detikJatim, baca selengkapnya di sini




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads