Kemenpar Ajak Jurnalis Asing Promosikan Wisata Gastronomi Indonesia

Denpasar -

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sedang gencar mempromosikan wisata gastronomi Indonesia. Salah satunya dengan menggandeng jurnalis asing melalui Wonderful Indonesia Gourmet (WIG).

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menjelaskan rangkaian kegiatan WIG berlangsung dari 25 September hingga 1 Oktober 2025. Rangkaian kegiatan yang mengupas kekayaan kuliner Indonesia itu digelar Jakarta dan Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami juga ada acara fun trip dengan para jurnalis dari beberapa negara, seperti dari London, UK, Paris, Perancis, Thailand, Vietnam, Singapura, dan Australia. Kami mengajak mereka mencoba beberapa restoran terbaik di Indonesia," ujar Widiyanti di KEK Kura Kura Bali, Denpasar, Rabu (1/10/2025).

Widiyanti menuturkan para jurnalis asing itu diajak mencicipi berbagai kuliner dari 17 restoran. Mereka juga mencoba berbagai produk makanan dan minuman yang dihadirkan dalam Artisan Food Market.

"Kami ingin memperkenalkan program gastronomi ini lebih dekat lagi dan tahun depan kami akan melakukan yang lebih besar lagi," imbuhnya.

Sebelumnya, Widiyanti menjelaskan WIG menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi pariwisata gastronomi terkemuka dunia. Menurutnya, gastronomi bukan hanya tentang rasa, tetapi juga menghubungkan petani, nelayan, perajin, koki, pengusaha, hingga komunitas.

"Misi kami adalah menjadikannya platform yang menumbuhkan ekosistem pariwisata gastronomi yang lebih kuat, dari hulu hingga hilir. Sekaligus mendorong perekonomian dan menciptakan lapangan kerja," kata Widiyanti dalam sambutannya di The Meru Sanur, Bali, Selasa (30/9/2025).

Hingga Juli 2025, Indonesia mencatat 8,53 juta kunjungan wisatawan mancanegara. Dari jumlah itu, 3,97 juta turis asing datang ke Bali atau 46,5 persen dari total kunjungan.

Pada 2024, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali dari sektor jasa makanan seperti restoran mencapai Rp 27,6 triliun. Industri manufaktur makanan dan minuman menyumbang Rp 9,71 triliun. Kedua sektor ini menyumbang 12,5 persen dari total PDRB Bali.