Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata (Gus Par), menyambut baik rencana pembangunan resort mewah di Bukit Asah, Desa Bugbug. Namun, Gus Par menegaskan pembangunan resort harus sesuai aturan dan memiliki manfaat jangka panjang untuk masyarakat.
"Kami di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Karangasem tentu menyambut baik setiap adanya rencana investasi, termasuk rencana pembangunan resort di Bugbug," kata Gus Par, Kamis (18/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Par menilai pembangunan resort mewah itu dapat membawa manfaat bagi perekonomian dan perkembangan pariwisata di Karangasem. Namun, pembangunan resort tersebut harus tetap sesuai aturan, baik dari sisi perizinan, tata kelola lingkungan, maupun pendekatan terhadap masyarakat supaya tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
"Kami ingin investasi berjalan beriringan dengan kelestarian lingkungan serta kenyamanan sosial. Supaya pembangunan ini benar-benar memberi manfaat jangka panjang kepada masyarakat dan daerah," ujar Gus Par.
![]() |
Rencana pembangunan resort di Desa Bugbug juga dinilai cukup bagus untuk pengembangan pariwisata di Karangasem ke depan. Kehadiran resort mewah di Bukit Asah dinilai Gus Par akan menambah daya tarik dan membuka peluang ekonomi baru kepada masyarakat. Namun, pembangunan tersebut harus memiliki manfaat yang luas tanpa harus mengorbankan lingkungan.
Gus Par mengatakan setiap pembangunan, baik resort maupun yang lain, tentu memiliki potensi dampak terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, Gus Par menegaskan investasi, seperti resort di Desa Bugbug, wajib melalui kajian lingkungan hidup dan memenuhi semua aturan tata kelola yang berlaku.
Gus Par bersama instansi terkait juga akan terus melakukan pengawasan ketat terhadap pembangunan resort tersebut. Hal itu dilakukan untuk memastikan pembangunannya tidak melanggar aturan dan tetap menjaga keseimbangan alam. "Karena, kami ingin pariwisata Karangasem bisa maju tanpa harus mengorbankan kelestarian lingkungan," ucap Gus Par.
Respons Koster
Gubernur Bali, Wayan Koster, mengaku belum mengetahui rencana pembangunan resort mewah di Bukit Asah, Desa Bugbug, Karangasem.
"Saya belum tahu," singkat Koster saat ditemui di Pasar Kumbasari, Denpasar, Kamis (18/9/2025). Koster berencana akan menanyakan hal tersebut kepada Gus Par untuk ditindaklanjuti.
![]() |
Rencana pembangunan resort mewah itu disoroti berbagai pihak karena alih fungsi lahan yang masif di Bali. Bahkan, banjir di Bali beberapa waktu lalu salah satu penyebabnya adalah alih fungsi lahan.
Koster sebelumnya sudah melarang alih fungsi lahan produktif, termasuk sawah, menjadi hotel, restoran, dan fasilitas komersial lain untuk menanggulangi banjir. Larangan tersebut sudah dimulai per tahun ini.
"(Perda-nya) mulai tahun ini. Sudah ada instruksi kepada Bupati dan wali kota se-Bali," kata Koster seusai rapat tentang banjir di Rumah Jabatan Gubernur Jayasabha, Denpasar, Sabtu (13/9/2025).
Diberitakan sebelumnya, resort mewah akan segera dibangun di kawasan Bukit Asah, Desa Bugbug, Karangasem, Bali. Proyek dengan nilai investasi Rp 1 triliun ini dibangun di atas lahan seluas kurang lebih tiga hektare.
Peletakan batu pertama pembangunan resort tersebut dilakukan pada Selasa (16/9/2025). Pemilik lahan, I Nyoman Purwa Ngurah Arsana, mengeklaim pembangunan resort tersebut akan menjadi salah satu yang terbesar di Karangasem. Resort dengan 400 kamar itu juga akan menyerap sekitar 500 tenaga kerja lokal.
"Nilai investasinya mencapai Rp 1 triliun, bisa dipastikan akan menjadi resort mewah nantinya jika sudah selesai dibangun," kata Purwa Arsana yang juga salah satu tokoh di Desa Adat Bugbug," Selasa (16/9/2025).
(hsa/hsa)