5 Aturan dan Larangan yang Perlu Diketahui Wisatawan Saat Berlibur di Bali

5 Aturan dan Larangan yang Perlu Diketahui Wisatawan Saat Berlibur di Bali

Ni Made Gita Julianti - detikBali
Kamis, 14 Agu 2025 07:30 WIB
Wisatawan mancanegara berswafoto dengan latar belakang pura di objek wisata Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali, Jumat (31/1/2025). Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat perekonomian Bali tumbuh 5,43 persen secara tahunan didorong oleh peningkatan transaksi keuangan dan kenaikan kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/foc.
Ilustrasi - Wisatawan mancanegara berswafoto dengan latar belakang pura di objek wisata Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali,. (Foto: ANTARA FOTO/NYOMAN HENDRA WIBOWO)
Denpasar -

Pulau Dewata masih menjadi primadona yang ingin dikunjungi oleh turis domestik maupun mancanegara. Jika Anda berencana berlibur ke Bali, ketahuilah beberapa aturan dan larangan yang harus diperhatikan.

Aturan umum seperti menjaga etika sebenarnya juga berlaku saat berwisata maupun datang ke tempat baru. Namun, ada beberapa hal yang membedakan Bali dengan daerah lainnya karena masyarakatnya masih menjaga adat dan tradisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak beberapa aturan dan larangan yang perlu diketahui wisatawan saat berkunjung atau berlibur di Bali berikut ini:

1. Jangan Menginjak Canang Secara Sengaja

Canang adalah sarana persembahan bagi umat Hindu di Bali yang terbuat dari janur berisi bunga. Canang biasanya dilengkapi makanan kecil dan dihaturkan bersama dupa saat pagi atau sore hari. Canang digunakan sebagai bentuk syukur kepada Sang Hyang Widhi atas kedamaian di dunia.

ADVERTISEMENT

Canang biasanya diletakkan atau dipersembahkan di berbagai tempat yang dianggap suci, termasuk di depan rumah hingga di tempat wisata. Canang adalah bentuk persembahan paling sederhana yang dilakukan umat Hindu Bali.

Saat berjalan kaki, berhati-hatilah agar tidak menginjak sesajen tersebut. Apabila tidak sengaja menginjaknya, tidak perlu panik. Ada baiknya mengucapkan permintaan maaf dengan tulus, baik kepada orang sekitar maupun dalam hati.

Namun, jika seseorang sengaja menginjak atau merusak canang dengan sengaja, situasinya bisa menjadi lebih rumit. Tindakan semacam ini tidak hanya menyinggung perasaan masyarakat setempat, tetapi juga dapat merusak hubungan dengan penduduk lokal.

Meskipun secara hukum tidak ada sanksi, tetapi tindakan sengaja merusak canang dipercaya dapat menyebabkan petaka. Dalam beberapa kasus, orang yang sengaja menginjak atau merusak canang bisa mengalami gangguan atau hal aneh sebagai akibat dari pelanggaran tersebut.

2. Jangan Menjemur Pakaian Terlalu Tinggi

Bagi umat Hindu di Bali, kepala adalah bagian tubuh paling suci. Hindarilah menjemur pakaian terutama pakaian dalam lebih tinggi dari kepala, karena dianggap tidak sopan/kotor.

Susunan pakaian yang dijemur pun perlu diperhatikan. Baju dan udeng atau ikat kepala laki-laki biasanya dijemur pada bagian atas jemuran. Kemudian barulah menyusul pakaian dalam di bagian bawah jemuran.

Saat mencuci pun, biasanya pakaian yang digunakan di bagian atas (baju, udeng) akan dipisahkan dengan pakaian bawahan seperti celana, kamen, dan lainnya.

Tak hanya itu, menaruh jemuran juga tidak boleh sembarangan. Jemuran sebaiknya tidak ditaruh di tengah halaman atau di depan pintu masuk rumah. Jemuran dapat ditaruh agak ke pojok dan sedikit tertutup.

Hal itu juga untuk menjaga kesucian pelinggih yang ada di setiap pekarangan atau area rumah milik umat Hindu di Bali. Itulah sebabnya, menjemur pakaian kotor terlalu tinggi dianggap tidak etis.

3. Jaga Etika Saat Ada Prosesi Keagamaan

CANGGU, BALI, INDONESIA - MARCH 19:  Balinese Hindus woman in a state of trance, screams during Melasti Ritual prior to Nyepi Day on March 19, 2023 at Batubolong Beach, in Canggu Bali, Indonesia. After three years of performing purification ceremony ahead of Nyepi Day on a small scale due to the COVID-19 pandemic Balinese Hindus dressed in predominantly white attire carried sacred effigies of gods and goddesses and ritual paraphernalia from their village temples to the beach to perform a purification ceremony called the Melasti ritual. Balinese Hindus believe the Melasti ritual is a must perform ahead of Nyepi Day, The Day of Silence, to cleanse the soul and nature, recharge the supernatural power of the temples sacred objects and cleanse the temple paraphernalia. The Nyepi Day is a national holiday in Indonesia and is a day for self-reflection and abstaining from distractions such as entertainment. (Photo by Agung Parameswara/Getty Images)Upacara melasti di Bali (Foto: Getty Images/Agung Parameswara)

Jika Anda melintas di jalanan Bali, Anda kerap akan berpapasan dengan warga yang menggelar prosesi keagamaan. Misalkan prosesi Ngaben, Melasti, maupun piodalan di pura-pura.

Terdapat pula beberapa prosesi yang mengharuskan pengguna jalan turun sebentar dari kendaraan. Jangan berkata kasar atau melakukan tindakan tidak beretika ketika menemui prosesi ini.

4. Jangan Berpakaian Sembarangan Saat ke Pura

Sejumlah pura di Bali kerap dikunjungi wisatawan. Misalkan Pura Uluwatu, Pura Tanah Lot, Pura Besakih, dan lainnya.

Jika Anda hendak mengunjungi pura, gunakanlah pakaian yang sopan dan menyesuaikan dengan adat setempat. Biasanya, pengelola kawasan menyediakan penyewaan pakaian adat sederhana bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke pura.

Selain itu, perempuan yang sedang menstruasi dilarang masuk area suci pura. Bagi orang Bali, aturan ini bertujuan untuk menjaga kesucian pura.

5. Hormati Simbol Keagamaan

Simbol-simbol keagamaan memiliki nilai sakral, spiritual, dan filosofis yang mendalam. Jangan bermain-main, duduk, bersandar, atau berfoto dengan gaya yang tidak pantas di dekat patung dewa, pelinggih, atau pura.

Pemerintah Provinsi Bali juga sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 07 Tahun 2025 tentang Tatanan Baru Bagi Wisatawan Asing Selama Berada di Bali. Salah satu yang diatur melalui aturan tersebut adalah mewajibkan turis untuk memuliakan kesucian pura serta simbol-simbol keagamaan yang disucikan.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads