Bayi Tewas Diduga Overdosis Obat di RSUD Gianyar, Sekda Bantah

Bayi Tewas Diduga Overdosis Obat di RSUD Gianyar, Sekda Bantah

Ni Komang Ayu Leona Wirawan - detikBali
Jumat, 08 Agu 2025 15:53 WIB
Ilustrasi bayi prematur
Ilustrasi bayi. (Foto: Getty Images/chaunpis)
Gianyar -

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gianyar, Gde Alit Mudhiarta, membantah dugaan meninggalnya bayi putri EW akibat overdosis obat di RSUD Sanjiwani Gianyar. Ia menegaskan pelayanan telah dilakukan sesuai prosedur standar operasional (SOP), namun bayi berinisial NKAMP tidak berhasil diselamatkan.

"Saya mewakili manajemen RSUD Sanjiwani dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar ingin menyampaikan permakluman tentang proses layanan di rumah sakit dan turut berduka cita atas meninggalnya pasien kami, NKAMP, pada tanggal 6 Agustus 2025 di RSUD Sanjiwani," ujar Gde Alit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NKAMP pertama kali dibawa keluarga ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada pukul 23.44 Wita, Minggu (3/8/2025), dengan keluhan demam. Pasien kemudian menjalani pemeriksaan, pemberian obat, monitoring, dan observasi. Karena demamnya menurun dan tidak ditemukan kondisi gawat darurat, NKAMP diperbolehkan pulang dengan saran kontrol ke poliklinik anak.

"Pada tanggal 5 Agustus 2025 pasien datang ke Poliklinik Anak dengan keluhan demam masih hilang-timbul disertai keluhan muntah, minum menurun. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter spesialis di poli anak, dan hasil laboratorium, pasien direkomendasikan untuk melanjutkan pelayanan rawat inap dan dirawat di lantai 2 kelas 2 gedung C Ayodya," terang Gde Alit.

ADVERTISEMENT

Keesokan harinya, Rabu (6/8/2025), bayi berusia 4 bulan itu dipasangi infus paracetamol sesuai dosis yang diinstruksikan dokter spesialis. Obat disiapkan perawat dengan instruksi dokter.

Namun, saat bersamaan, perawat mendapat panggilan dari pasien di kamar sebelah sehingga pemasangan infus paracetamol diserahkan kepada mahasiswa.

Dalam proses pemberian obat, NKAMP mengalami henti napas. Penanganan gawat darurat dilakukan, dan penyebabnya diduga terkait cairan susu yang masuk ke saluran napas (aspirasi). Saat resusitasi, petugas menemukan cairan susu yang kemudian dievakuasi.

Menurut Gde Alit, tindakan gawat darurat dilakukan langsung di ruang perawatan, termasuk pemasangan selang ke saluran napas bawah atau paru-paru. Pasien juga sempat dirujuk ke ruang perawatan intensif anak.

"Tetapi kami bisa permaklumkan, upaya tersebut belum bisa membantu proses penyelamatan dan perbaikan kondisi pasien. Sore pukul 17.44 Wita, tanggal 6 Agustus 2025 pasien berpulang, meninggal dunia," ucap Gde Alit.

Gde Alit menyatakan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Sanjiwani Gianyar. Ia juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit tersebut.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 10 Bayi Baru Lahir Tewas dalam Kebakaran Rumah Sakit di India"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads