Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan anggaran mencapai Rp 1,2 triliun untuk proyek pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Jembrana, Bali. Proyek itu akan membebaskan lahan seluas 85 hektare (Ha).
"Anggaran Rp 1,2 triliun dan sekitar 85 hektare nanti (pembebasan lahan), termasuk reklamasi," kata Wakil Menteri KKP, Didit Herdiawan Ashaf, seusai acara Sosialisasi Rencana Pengembangan PPN Pengambengan di Kantor Gubernur Bali, Kamis (24/7/2025).
Didit menyampaikan PPN Pengambengan memiliki potensi yang besar dan bagus untuk perikanan di Bali. Menurutnya, PPN Pengambengan menjadi proyek percontohan (pilot project) pengembangan PPN di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Survei yang kami lakukan itu ada kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan, kemungkinan besar paling baik ada di Jembrana, akhirnya kami pilih di sana," jelas Didit.
KKP telah menyusun timeline per tahun untuk pengembangan PPN Pengambengan yang ditargetkan rampung 2028. Pelaksanaan groundbreaking akan dilakukan pada November 2025.
Proyek kemudian dilanjutkan pada 2026 berupa pembangunan fisik, seperti pemindahan kapal perikanan tahap I, pembangunan kolam labuh, reklamasi, dermaga zona dua, tempat pemasaran dan penanganan ikan, serta beberapa fasilitas lain.
Proses pembangunan fisik dan fasilitas pelabuhan direncanakan selesai pada 2027. Di tahun terakhir, penyelesaian dan masa pemeliharaan pekerjaan konstruksi dan pemindahan kapal perikanan tahap terakhir.
Pengembangan PPN Pengambengan ini ditargetkan dapat menampung 1.600 kapal. Jumlah itu meningkat dari kondisi saat ini yang hanya menampung 1.273 kapal. Produktivitas penangkapan ikan juga diharapkan meningkat menjadi 124 ribu ton per tahun.
(hsa/hsa)