Gubernur Bali Wayan Koster akan menemui Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa untuk membahas Jembatan Tukad Bangkung di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Bali. Jembatan setinggi 71 meter itu kerap menjadi lokasi bunuh diri sehingga dijuluki sebagai jembatan horor.
Terbaru, seorang perempuan asal Buleleng berinisial KMS ditemukan tewas akibat bunuh diri di jembatan itu. Koster menjelaskan pertemuannya dengan Adi Arnawa akan membahas Jembatan Tukad Bangkung secara sekala dan niskala.
"Niskala-nya, dulu apakah waktu jembatan selesai dibangun sudah diupakarai dengan melaspas," kata Koster di Jayasabha, Denpasar, Minggu (6/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koster menjelaskan pembangunan jembatan perlu memperhatikan aspek niskala atau tak kasat mata menurut tradisi Hindu di Bali. Menurutnya, upacara melaspas dilakukan sebagai bentuk permisi terhadap penghuni kawasan itu.
Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu lantas menjelaskan aspek secara sekala atau kasat mata. Salah satunya terkait keamanan bangunan dengan menambahkan pagar yang lebih tinggi.
"Menurut saya sih nggak perlu penjaga, cukup fasilitas yang dibuat supaya orang nggak bisa lompat," imbuh Koster.
Diketahui, jasad KMS ditemukan mengenaskan di dasar Jembatan Tukad Bangkung pada Kamis (3/4/2025). Polisi menduga KMS nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat di jembatan itu lantaran terlilit utang pinjaman online (pinjol).
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung mengusulkan pemasangan reling atau pagar pengaman di lokasi jembatan tersebut. Dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, kasus serupa telah terjadi beberapa kali di jembatan yang berada di jalur provinsi itu.
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa telah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung untuk segera berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Bali guna merealisasikan rencana tersebut.
"Plt Kadis PUPR Badung sudah berkoordinasi secara lisan dengan Kadis PUPR Provinsi Bali dan PUPR provinsi juga sudah membuat kajian terhadap apa yang mesti dikerjakan di Jembatan Tukad Bangkung. Pemkab Badung siap untuk membantu pembiayaan pembangunan reling di sana," tegas Adi, Minggu.
Adi menjelaskan Pemkab Badung siap mendukung pembiayaan pembangunan pagar pembatas, meskipun secara administratif penanganan jembatan menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Bali. Ia menilai pencegahan harus segera dilakukan agar kejadian tragis tak kembali terulang.
"Saya memandang kita (Pemkab Badung) perlu melakukan langkah-langkah untuk mencegah kejadian tersebut terulang," kata mantan Sekda Badung tersebut.
Langkah spiritual juga telah dilakukan oleh masyarakat setempat dengan menggelar upacara pecaruan di lokasi seusai peristiwa bunuh diri yang melibatkan seorang anggota Polda Bali pada Maret lalu. Namun, insiden serupa kembali terjadi tak lama setelah upacara itu digelar.
(iws/iws)