Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar memeriksa kandungan 22 sampel makanan di Pasar Ramadhan Masjid Raya Baiturrahmah, Dusun Wanasari (Kampung Jawa), Denpasar, Bali. Puluhan sampel makanan ini mulai dari dimsum, es mutiara, sate, hingga lontong.
"Kami cari kandungan formalin yang biasanya ditambahkan pada ikan dan pepes. Kami juga cari kandungan borax pada dimsum dan lontong. Kemudian terasi rhodamin b juga kami cek," kata Kepala BBPOM di Denpasar I Gusti Ayu Adhi Aryapatni saat dijumpai di Pasar Ramadhan Masjid Raya Baiturrahmah pada Selasa (4/3/2025).
Ayu menyebut hasil pemeriksaan tidak ditemukan kandungan bahan berbahaya. Sebanyak 22 sampel makanan aman dikonsumsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasilnya semua memenuhi syarat. Jadi, tahun lalu hampir seluruhnya memenuhi syarat, tidak kami temukan lagi penyalahgunaan bahan-bahan berbahaya," sebutnya.
BBPOM sengaja membidik Pasar Ramadhan Masjid Raya Baiturrahmah sebagai lokasi pengujian sampel makanan. Sebab, selama ini pasar ini banyak dikunjungi masyarakat.
BBPOM juga bakal melakukan pengujian makanan ke kabupaten lainnya. Seperti Tabanan, Gianyar dan lainnya selama bulan Ramadan hingga menjelang Lebaran.
"Kriteria yang kami jadikan sampel tentu makanan-makanan yang berwarna merah, berwarna kuning, dan yang kami curigai mengandung bahan berbahaya. Seperti bakso yang biasa ditambahkan borax untuk formalin atau mi," beber Ayu.
Ayu menjelaskan selama ini BBPOM belum pernah menemukan kandungan borax pada makanan, khususnya pada lontong. Sementara di provinsi lainnya telah ada temuan penggunaan borax pada lontong.
Dia mengimbau masyarakat untuk dapat mengkonsumsi makanan yang memenuhi syarat agar memiliki stamina yang fit dalam menjalankan ibadah puasa. Yakni dengan memastikan makanan tak mengandung bahan berbahaya serta higienis.
(nor/nor)