.webp)
Saat bulan suci Ramadan, tidak lengkap rasanya jika tidak berburu takjil menjelang buka puasa. Selain Pasar Ramadan di Kampung Jawa Wanasari, ternyata ada tempat lain untuk berburu takjil di Denpasar, yakni Festival Kuliner khas Sunda.
Festival Kuliner khas Sunda yang lokasinya berada di Kampung Sunda, Jalan Marlboro X, Denpasar Barat, Denpasar. Ini merupakan tahun pertama Kampung Sunda menggelar festival Ramadan.
 Suasana di Kampung Sunda, Denpasar, saat berburu takjil menjelang buka puasa, Senin (3/3/2025). (Rizky Setyo) |
Ketua Panitia Asep Kepin (30) menjelaskan festival kuliner ini menjual jajanan khas Jawa Barat, seperti combro, tutut, bakso cuanki, dan lainnya. "Ini adalah pertama kali Kampung Sunda Bali mengadakan bazar festival kuliner dari sekian tahun kami di sini," kata Asep saat ditemui di Kampung Sunda, Denpasar, Senin (3/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bertujuan untuk memperkenalkan kuliner khas Jawa Barat, juga memperkenalkan Kampung Sunda. "Dan ketiga bersilaturahmi dengan warga Sunda yang ada di Bali," sambung dia.
Terdapat puluhan UMKM yang terlibat dalam festival tersebut. Rata-rata penjualnya dari masyarakat Kampung Sunda sendiri.
"Ada 20 stand. Dari kampung sini mungkin hanya 15 (stand), warga luar kampung ada lima. Biar banyak orangnya, tapi makanannya tetap khas Jawa Barat," ungkap Asep.
Festival ini berlangsung mulai 1-20 Maret 2025. Asep berharap tahun depan dapat digelar dengan lebih besar dan banyak lagi varian makanannya.
Meskipun tak sebanyak di Pasar Ramadan Kampung Jawa, Festival Kuliner Kampung Sunda patut dicoba untuk pengunjung yang ingin war takjil.
Salah seorang penjual, Muhammad Aditya Pratama, mengungkapkan jajanan yang laris manis adalah kue cucur dan oncom. "Itu jadi pusat perhatian warga yang datang karena TikTok. Jadi mereka berdatangan ke sini untuk mencari oncom dan cucur," kata Aditya.
 Suasana di Kampung Sunda, Denpasar, saat berburu takjil menjelang buka puasa, Senin (3/3/2025). (Rizky Setyo) |
Sebab, dia hanya menjual dua kue tersebut saat bulan puasa saja. Apalagi, semua bahannya dikirim langsung dari Tasikmalaya untuk menjaga khas dari rasa kue tersebut. Pengunjung hanya merogoh kocek Rp 2,5 ribu saja untuk mendapatkan kue tersebut.
Selain itu, dia juga menjual tutut atau keong sawah yang diberi kuah santan. Kemudian, ada pepes jantung pisang dan tahu Bandung.
"Kami melihat 20 hati ke depan, kalau misal survei ini membeludak kemungkinan akan kami buka (jualan) terus," pungkas Aditya.
(nor/iws)
