BBPOM Mataram Cek Kandungan Makanan di Sentra Kuliner Takjil

BBPOM Mataram Cek Kandungan Makanan di Sentra Kuliner Takjil

Nathea Citra - detikBali
Rabu, 05 Mar 2025 20:27 WIB
BBPOM Mataram memeriksa kandungan sampel makanan dan jajanan dari tiga titik sentra kuliner takjil di Kota Mataram, Rabu (5/3/2025). (Foto:Β Nathea Citra/detikBali)
BBPOM Mataram memeriksa kandungan sampel makanan dan jajanan dari tiga titik sentra kuliner takjil di Kota Mataram, Rabu (5/3/2025). (Foto:Β Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram mengecek kandungan makanan yang dijual di tiga titik sentra kuliner takjil di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebanyak 50 sampel makanan diuji, mulai dari kerupuk, cilok sempol, batagor, dan jajanan pasar lainnya.

Kepala BBPOM Mataram Yosef Dwi Irwan mengungkapkan tiga sentra kuliner yang disasar berada di Jalan Panji Tilar, Jalan Majapahit, dan Jalan Airlangga, Mataram. Ia memastikan puluhan sampel makanan yang diuji aman untuk dikonsumsi.

"Kalau melihat secara langsung, tidak ditemukan kandungan berbahaya. Dari sampling kerupuk (yang dicurigai) di Majapahit, Alhamdulillah hasilnya negatif," kata Yosef seusai mengecek kandungan makanan di Mataram, Rabu (5/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil pemeriksaan 50 sampel dari tiga titik sentra kuliner takjil di Kota Mataram ini Insyaallah aman semua," imbuhnya.

BBPOM Mataram juga mengecek kandungan makanan di sejumlah pasar tradisional beberapa hari sebelumnya. Mulai dari makanan yang dijual di Pasar Mandalika, Pasar Jelojok, dan Pasar Renteng, Lombok Tengah. Hasilnya, sebanyak 7 sampel makanan yang diuji ketika itu ditemukan mengandung boraks.

ADVERTISEMENT

"Dari 76 sampel ini, 69 sampel yang memenuhi syarat, artinya tidak ditemukan bahan berbahaya formalin dan boraks. Tetapi, ada 7 sampel yang positif boraks," ujar Yosef.

Menurut Yosef, zat berbahaya yang ditemukan BBPOM Mataram di Pasar Renteng, Lombok Tengah, berasal dari sampel kerupuk terigu dan mie basah. Berdasarkan penelusuran BBPOM Mataram, kerupuk terigu yang mengandung boraks itu berasal dari luar NTB.

"Kami sudah turun dan menelusuri, kami pastikan ke depannya mereka tidak mengulangi lagi. Karena kalau mengulangi, bisa dikenakan sanksi UU (undang-undang) yang berlaku," imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan menjelaskan pengecekan kandungan makanan ini bertujuan untuk menjamin berbagai penganan itu aman dikonsumsi. Ia mendorong para pedagang musiman ini untuk mengurus izin Pangan Industri Rumah Tangga (PRIT).

"Kami dorong pedagang-pedagang ini punya PIRT. Mereka bisa mengurus PIRT-nya di Dinkes Mataram dan itu gratis. Pemkot Mataram sudah berkomitmen agar industri rumah tangga ini bisa tumbuh dan berkembang. Tentunya harus ingat aman dan harus sehat," pungkasnya.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads