Doa Niat Puasa Nisfu Syaban Bahasa Arab dan Latin, Lengkap Tata Caranya

Doa Niat Puasa Nisfu Syaban Bahasa Arab dan Latin, Lengkap Tata Caranya

Vincencia Januaria Molo - detikBali
Kamis, 13 Feb 2025 22:30 WIB
Niat Puasa Nisfu Syaban Lengkap: Arab, Latin, dan Artinya
Foto: pikisuperstar/Freepik
Denpasar -

Puasa Nisfu Syaban adalah ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam. Ibadah ini dilakukan setiap tanggal 15 Syaban dalam kalender Hijriah atau tepatnya pada Jumat (15/2/2025).

Selain dianggap sebagai malam yang penuh keberkahan, Nisfu Syaban juga menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk meningkatkan ibadah, termasuk menjalankan puasa sunnah.. Rasulullah SAW sendiri memperbanyak puasa di bulan ini, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ... وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

Artinya: "Rasulullah SAW berpuasa sampai kami berkata beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka sampai kami berkata beliau tidak berpuasa. Tidak pernah Rasulullah SAW menyempurnakan puasa selama sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasa di bulan lain seperti di bulan Syaban." (HR. Bukhari Muslim)

Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban Dalam Arab, Latin, dan Terjemahannya

Puasa Nisfu Syaban dimulai dengan membaca niat, yang dapat diucapkan dalam hati maupun secara lisan. Niat ini bisa dilakukan sejak malam hari hingga sebelum waktu zawal (saat matahari mulai condong ke barat), asalkan belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa sejak fajar menyingsing.Berikut bacaan niat puasa Nisfu Syaban:

نَوَيْتُ صَوْمَ فِي النِّصْفِ الشَّعْبَانِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma fi-n-nishfi-sy-sya'baani sunnata-lillaahi ta'aala.

Artinya: "Saya niat puasa pada pertengahan bulan Syaban sunnah karena Allah ta'ala."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tata Cara Menjalankan Puasa Nisfu Syaban yang Benar

· Niat Puasa

Seperti halnya puasa sunnah lainnya, umat muslim yang ingin menjalankan puasa Nisfu Syaban juga perlu mengucapkan niat terlebih dahulu. Niat ini menjadi langkah awal sebelum berpuasa dan disunnahkan untuk dilafalkan sejak malam hari hingga sebelum waktu zawal (waktu ketika matahari condong dari pertengahan langit ke arah barat). Jika seseorang belum sempat berniat pada malam hari, ia masih dapat berniat di siang hari, asalkan belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak waktu Subuh.

ADVERTISEMENT

.نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَ

Nawaitu souma hadzalyaumi 'an ada'i sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.

Artinya: "Hamba niat puasa sunah Syaban hari ini karena Allah SWT."

· Sahur
Disarankan untuk mengutamakan makan sahur menjelang waktu Subuh, tepat sebelum memasuki waktu imsak.

· Menahan Diri
Laksanakan puasa dengan menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkannya, seperti makan, minum, serta hawa nafsu. Selain itu, jagalah diri dari perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa, seperti mengucapkan kata-kata kasar, menggunjing, dan melakukan perbuatan dosa lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)

Artinya "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan." (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-'Iraqi, al-Mughni 'an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).

· Menjaga diri
Hendaknya lebih berhati-hati dalam menghindari hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa. Seperti mengucapkan kata-kata yang tidak baik, membicarakan keburukan orang lain, serta melakukan perbuatan dosa. Rasulullah SAW bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)

Artinya: "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan." (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-'Iraqi, al-Mughni 'an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).



· Segera Berbuka
segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib. (Ibrahim al-Bajuri, Hâsyiyyatul Bâjuri 'alâ Ibnil Qâsim al-Ghazi, [Semarang, Thoha Putra], juz I, h. 292-294).

Perbedaan Niat Puasa Syaban dengan Puasa Lainnya

Niat puasa Syaban dapat dilakukan pada pagi hari, dengan syarat belum makan atau minum sejak subuh, lalu muncul keinginan untuk berpuasa.

Puasa Nisfu Syaban merupakan salah satu amalan yang dianjurkan pada pertengahan bulan Syaban, bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Keutamaan puasa ini disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib:

"Ketika malam Nisfu Syaban tiba, beribadahlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sebab, rahmat Allah turun ke langit dunia saat matahari terbenam. Kemudian Allah berfirman: 'Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku ampuni. Siapa yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta kesehatan kepada-Ku, maka Aku beri kesehatan.' Hal ini terus berlangsung hingga fajar tiba."

Seperti puasa sunnah lainnya, niat puasa Nisfu Syaban tidak harus diucapkan sejak malam hari atau sebelum fajar. Umat Muslim masih dapat berniat hingga siang hari, selama belum mengonsumsi makanan, minuman, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.




(nor/nor)

Hide Ads