Giri Prasta Targetkan Pemerataan Suplai Air PDAM Badung Rampung Akhir 2025

Giri Prasta Targetkan Pemerataan Suplai Air PDAM Badung Rampung Akhir 2025

Sui Suadnyana, Agus Eka - detikBali
Senin, 03 Feb 2025 23:00 WIB
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, meresmikan Kantor Pusat Perumda Air Minum Tirta Mangutama di Lingkungan Muncan, Kelurahan Kapal, Mengwi, Senin (3/2/2025). (Dok. Pemkab Badung)
Foto: Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, meresmikan Kantor Pusat Perumda Air Minum Tirta Mangutama di Lingkungan Muncan, Kelurahan Kapal, Mengwi, Senin (3/2/2025). (Dok. Pemkab Badung)
Badung - Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, menargetkan pemerataan suplai air bersih di wilayah minim akses harus tuntas pada akhir 2025. Hal itu disampaikan Giri saat meresmikan kantor baru Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Mangutama di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Senin (3/2/2025).

"Saya berikan batas waktu kepada pengawas dan direktur bersama jajaran. Akhir 2025, kebutuhan air minum di Kabupaten Badung harus terpenuhi secara merata. Siap? Kalau tidak siap, silakan purna tugas," tegas Giri.

Giri juga menyinggung keberadaan Bendungan Sidan di Kecamatan Petang yang akan menjadi sumber air baru bagi Badung dengan kapasitas 500 liter per detik. Bendungan ini direncanakan diresmikan pemerintah pusat pada Februari 2025.

"Akan ada pasokan air bersih dari Bendungan Sidan. Kalau tidak ada halangan, bulan Februari 2025 diresmikan Kementerian PUPR dengan kapasitas 500 liter per detik," kata Wakil Gubernur (Wagub) Bali terpilih itu.

Selain itu, Pemkab Badung melalui Perumda Tirta Mangutama juga telah meningkatkan produksi air bersih di Estuari DAM Suwung dari 750 liter per detik menjadi 1.000 liter per detik. "Estuari DAM Suwung ini khusus untuk memenuhi kebutuhan air di Kuta Selatan, seperti Tanjung Benoa, Kutuh, Pecatu, Ungasan hingga Jimbaran," lanjutnya.

Untuk menjaga keberlanjutan sumber air, Pemkab Badung berencana melakukan penghijauan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) dengan melibatkan tokoh (pekaseh) subak dan masyarakat.

"Dengan mempertimbangkan hulu sebagai sumber air, tengahnya pipanisasi, dan hilirnya adalah rakyat, maka kita harus menggerakkan pekaseh dan masyarakat untuk melakukan penghijauan di DAS," ungkap Giri.

Selain itu, Giri juga bercita-cita memanfaatkan lahan di perbatasan Bangli dan Tabanan untuk kegiatan penghijauan tersebut.


(hsa/hsa)

Hide Ads