Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung mencairkan dana kreativitas ogoh-ogoh 2025 untuk 582 sekaa teruna-teruni atau yowana (pemuda). Total dana yang disalurkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025 mencapai Rp 14,5 miliar.
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, meminta kegiatan para pemuda jelang hari pengerupukan dan Nyepi 2025 berjalan lancar. Giri juga mendukung kelompok pemuda untuk mengeksplorasi karya mereka dengan memanfaatkan teknologi motorik dan digital dalam pembuatan ogoh-ogoh.
"Silakan kolaborasikan dengan teknologi dan IT, tetapi hanya satu, tidak boleh keluar dari pakem," ucap Giri saat penyerahan dana kreativitas ogoh-ogoh secara simbolis di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Senin (3/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Giri juga meminta para sekaa teruna untuk disiplin, tertib, dan tidak mabuk-mabukan saat pelaksanaan malam pengerupukan atau saat berlangsungnya upacara tawur kesanga. Jangan sampai ada hal-hal yang memicu gesekan sehingga terjadi perkelahian antarkelompok.
"Jangan sampai pada saat pelaksanaan tawur kesanga, saat pengerupukan, di sore dan malam hari, ada masalah, apalagi perkelahian. Ini sudah janji. Kalau ada sekaa teruna (bermasalah), siap-siap diproses (hukum)," pinta Giri.
Giri mengaku sudah berkomunikasi dengan Bupati Badung terpilih I Wayan Adi Arnawa. Ia berharap bantuan dana kreativitas bisa ditingkatkan tahun depan di era kepemimpinan bupati selanjutnya. Untuk diketahui, setiap sekaa atau kelompok dapat dana kreativitas Rp 25 juta pada tahun ini.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Badung, I Gde Eka Sudarwitha, menjelaskan hanya 582 kelompok yang mengajukan permohonan dana kreativitas dari total 597 sekaa teruna dan yowana di Gumi Keris. Sisanya tidak mengajukan karena tidak menyelenggarakan dan sejumlah alasan lain.
"Sebanyak 597 kelompok itu, termasuk yowana atau kelompok pemuda yang ada di perumahan-perumahan yang juga diakui pemerintah. Itu ada yang tidak mengajukan. Selebihnya, semangat hampir sama. Tahun ini semua rata-rata membuat ogoh-ogoh," kata Gde Eka.
Gde Eka menegaskan sekaa teruna dengan kreativitas tinggi, terutama memanfaatkan teknologi, tentu akan mendapat penilaian tinggi. Sebab, tahun ini penilaian ogoh-ogoh tetap dilangsungkan dengan melibatkan 25 juri yang terdiri atas para praktisi seni, pakar budaya, tokoh adat, PHDI, dan lembaga terkait.
"Yang terbaik diberikan peluang ikut atraksi atau pawai di Puspem Badung. Mereka mengikuti babak final di Puspem yang digelar 21-22 Maret sebelum pengerupukan pada 27 Maret 2025," jelas Gde Eka.
Selain menyerahkan dana kreativitas ogoh-ogoh, Giri dalam kesempatan itu membuka Bulan Bahasa Bali VII. Bulan Bahasa Bali VII 2025 mengambil tema "Jagat Kerthi Jagra Hita Samasta" yang bermakna Keharmonisan Alam Semesta.
(hsa/gsp)