Badung Selatan Kekurangan Air Bersih 1.250 Liter/Detik

Badung Selatan Kekurangan Air Bersih 1.250 Liter/Detik

I Wayan Sui Suadnyana, Agus Eka Purna Negara - detikBali
Selasa, 17 Sep 2024 22:17 WIB
Ilustrasi sumber air bersih, pompa air.
Foto: Ilustrasi air bersih. (Dragana_Gordic)
Badung -

Wilayah Badung bagian selatan seperti Kuta Selatan dan sekitarnya masih mengalami krisis air bersih. Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Mangutama mengungkapkan Badung bagian selatan membutuhkan suplai air bersih sebanyak 2.000 liter/detik.

Direktur Perumda Tirta Mangutama, I Made Suarsa, mengatakan suplai air dari DAM Estuari, yang menjadi sumber utama air permukaan di wilayah tersebut, hanya mampu menghasilkan 750 liter/detik ke Badung selatan. Artinya, Badung selatan kekurangan suplai air bersih 1.250 liter/detik

Perumda Tirta Mangutama kini masih berupaya menambah suplai air ke Badung selatan. "Kami telah mengurus izin pemanfaatan air permukaan di Tukad Mati untuk menambah 200 liter/detik. Jika izin ini keluar, target suplai air 1.000 liter/detik untuk wilayah Badung selatan bisa terealisasi pada 2025," ungkap Suarsa kepada detikBali, Selasa (17/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menunggu izin, PDAM Badung tinggal menyelesaikan proses tender pengadaan pipa dari DAM Estuari ke Kuta Selatan. Pipa tersebut akan dipasang sepanjang Tol Bali Mandara oleh pihak swasta. Hal ini menyusul hasil kajian dari Universitas Mataram (Unram) yang menyatakan proyek tersebut layak dilaksanakan.

"Setelah kajian selesai, kami tinggal menunggu jadwal dari Kejaksaan Negeri Badung untuk pendampingan, barulah proses tender bisa dimulai," jelas Suarsa.

ADVERTISEMENT

"Kami juga mengoptimalkan pipa menuju arah Pecatu. Proses ini ditargetkan selesai pada Desember 2024 sehingga seluruh sarana-prasarana air bersih dapat berfungsi optimal," tambah Suarsa.

Tiga reservoir (penampungan air) juga mulai dibangun, dua di antaranya di Kuta Selatan, yaitu di wilayah Labuan Sait Pecatu dan Kampial, Kelurahan Benoa. Satu reservoir lainnya dibangun di kawasan Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Kecamatan Mengwi. "Pembangunan reservoir ini didukung penyertaan modal dari Pemkab Badung sebesar Rp 50 miliar," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Badung, I Wayan Disel Astawa, menyoroti kinerja Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta terkait masalah air bersih di Kecamatan Kuta Selatan yang belum terselesaikan meski sudah 10 tahun memimpin. Disel mempertanyakan penggunaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Badung yang mencapai Rp 7 hingga 9 triliun, mengingat masalah air bersih dan kemiskinan masih terjadi di wilayah tersebut.

"Di Kuta Selatan kita kekurangan air, lalu pihak sebelah mengatakan baru sekarang siap menyelesaikan masalah air. Tetapi 10 tahun memimpin, ke mana saja?" ujar Disel di kediamannya saat menyambut deklarasi tim pemenangan Mulia-PAS dan Suyadinata di Badung, Senin (16/9/2024).




(iws/iws)

Hide Ads