Komitmen Perumda Tirta Mangutama Melayani Warga Badung

detikBali Awards 2025

Komitmen Perumda Tirta Mangutama Melayani Warga Badung

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Jumat, 21 Mar 2025 11:08 WIB
Direktur Utama Perumda Tirta Mangutama I Wayan Suyasa. (Foto: Agus Eka/detikBali)
Foto: Direktur Utama Perumdam Tirta Mangutama I Wayan Suyasa. (Agus Eka/detikBali)
Jakarta -

Perumda Tirta Mangutama atau PDAM Kabupaten Badung mendapat peringkat paling tinggi dalam hal kinerja di wilayah IV pada 2024. Hal itu berdasarkan hasil penilaian Buku Kinerja BUMD Air Minum 2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Air Minum.

Capaian tersebut dinilai berdasarkan jumlah pelanggan, nilai kinerja berdasarkan wilayah, cakupan pelayanan teknis, jam operasi layanan, kualitas air minum, tekanan air pelanggan, hingga jumlah pelanggan domestik aktif.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Mangutama I Wayan Suyasa mensyukuri capaian itu. Menurut dia, berkat kerja keras direksi yang didukung Pemkab Badung dan dukungan kerja sama pihak swasta dan perguruan tinggi, menjadikan PDAM Badung berhasil menyelesaikan berbagai program yang dicanangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terbukti, secara profit terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Suyasa menjabarkan PDAM Badung memperoleh laba sekitar Rp 16,4 miliar pada 2022, kemudian naik Rp 45 miliar di tahun 2023, serta Rp 48 miliar di tahun 2024.

Pengembangan bisnis sistem penyediaan air minum (SPAM) Tirta Mangutama terus meluas hingga menyentuh sekitar 80 ribuan pelanggan rumah tangga maupun industri di tahun 2024.

ADVERTISEMENT

"Di tahun ini akan kami tingkatkan layanan air di titik pelanggan, terutama di lokasi yang saat ini masih belum terlayani maksimal 24 jam," kata Suyasa, Kamis (20/3/2025).

Subsidi Air untuk Masyarakat Badung

Perumda Tirta Mangutama telah memberikan subsidi air sebesar Rp 17,6 miliar kepada masyarakat Badung sepanjang tahun 2024. Subsidi ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dalam membayar tagihan air bersih.

Di samping itu, perluasan jaringan distribusi air akan dilakukan bertahap agar seluruh wilayah Badung mendapatkan suplai air yang cukup. Harapannya semua masalah air dan kebutuhan air bersih di Badung bisa tuntas akhir 2025.

Pembangunan berbagai sarana dan infrastruktur jaringan air juga sudah dibangun sejak 2024. Seperti pembangunan beberapa reservoar dan rencana penambahan jaringan perpipaan di Badung selatan.

Badung juga akan didukung tambahan kapasitas air, salah satunya dari Bendungan Sidan di Kecamatan Petang, perbatasan Badung, Gianyar dan Bangli. Itu akan dapat dimanfaatkan PDAM dengan pasokan 500 liter per detik. Selain itu, Perumda Tirta Mangutama juga sedang memproses perizinan pemanfaatan air baku di Tukad Mati dengan tambahan 200 liter per detik.

PDAM Tirta Mangutama punya program reboisasi di halaman selanjutnya

Suyasa menegaskan berbagai hal dilakukan perusahaan demi keberlangsungan lingkungan dan keberlanjutan sumber daya air. Salah satu contoh, PDAM Badung berinovasi melalui Program Optimalisasi dan Peningkatan Kapasitas Produksi IPA Estuary dengan teknologi membrane bio-reactor dan colour system di Instalasi Pengolah Air (IPA) Estuary di Suwung, Denpasar.

Inovasi dalam pengelohan air baku yang sebelumnya konvensional ditingkatkan dengan teknologi tanpa menggunakan zat kimia. Kapasitas produksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Estuary mampu ditingkatkan dari 500 liter per detik menjadi 750 liter per detik.

Program Reboisasi

Perumda Tirta Mangutama rutin menggelar program reboisasi di pegunungan maupun hutan bakau digelar rutin setiap tahun dengan bekerja sama dengan berbagai lembaga dan swasta. Tujuannya untuk menjaga keberlangsungan sumber air bawah tanah yang dari tahun ke tahun diyakini telah mengalami penurunan.

"Kami juga sudah membangun beberapa sumur penampung air hujan. Kami kerja sama dengan Politeknik Negeri Bali dengan pemanfaatan teknologi penyaringan kualitas air sehingga ketika hujan, air yang masuk ke tanah ini dapat tersaring dan tidak langsung turun ke tanah dan mencegah banjir," tutur Suyasa.

Program pembangunan sumur resapan atau penampungan air hujan dilakukan setiap tahun. Perusahaan mengalokasikan anggaran Rp 100 juta untuk program itu. Saat ini Perumda Air Minum Tirta Mangutama melakukan survei lokasi mana yang tepat dibangun sumur penampung hujan.

Perumda Tirta Mangutama juga mengembangkan air minum kemasan melalui anak perusahaan PT Badung Hebat Jaya yang dinamai 'Baliss'. Saat ini masih menunggu izin edar dan perizinan lainnya.

Sementara itu proyek Teaching Factory air minum kemasan 'Baliss' sudah diresmikan Pemkab Badung di Banjar Ketogan, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali, Senin lalu (17/2/2025). Teaching Factory 'Baliss' merupakan hasil kerja sama antara PT ITS Teknosains, perusahaan milik ITS Surabaya dan PT Badung Hebat Jaya.

Fasilitas ini dirancang sebagai pusat pembelajaran berbasis industri untuk meningkatkan sinergi antara dunia akademik dan sektor industri dalam pengembangan teknologi pengolahan air minum dalam kemasan. ITS telah mengembangkan teknologi membran generasi baru untuk proses filtrasi air.

"Jadi baik akademisi, mahasiswa dan swasta, siapa saja bisa merasakan pengalaman produksi air minum kemasan. Mereka bisa lihat prosesnya. Kami juga melakukan optimalisasi, seraya menunggu izin edar, mesin-mesin harus tetap beroperasi dan hasil produksi kami pakai sendiri di internal," beber Suyasa.

Pemerataan Suplai Air Bersih

Sebelumnya, Bupati Badung periode 2015-2025, I Nyoman Giri Prasta, menargetkan pemerataan suplai air bersih di wilayah minim akses harus tuntas pada akhir 2025. Hal itu disampaikan Giri saat meresmikan kantor baru Perumda Tirta Mangutama di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Senin (3/2/2025).

"Saya berikan batas waktu kepada pengawas dan direktur bersama jajaran. Akhir 2025, kebutuhan air minum di Kabupaten Badung harus terpenuhi secara merata," tegas Giri.

Giri juga menyinggung keberadaan Bendungan Sidan di Kecamatan Petang yang akan menjadi sumber air baru bagi Badung dengan kapasitas 500 liter per detik. Bendungan ini direncanakan diresmikan pemerintah pusat pada Februari 2025.

"Akan ada pasokan air bersih dari Bendungan Sidan. Kalau tidak ada halangan, bulan Februari 2025 diresmikan Kementerian PUPR dengan kapasitas 500 liter per detik," kata politikus asal Desa Pelaga, Petang, Badung, itu.

Selain itu, Pemkab Badung melalui Perumda Tirta Mangutama juga telah meningkatkan produksi air bersih di Estuari DAM Suwung dari 750 liter per detik menjadi 1.000 liter per detik. "Estuari DAM Suwung ini khusus untuk memenuhi kebutuhan air di Kuta Selatan, seperti Tanjung Benoa, Kutuh, Pecatu, Ungasan hingga Jimbaran," lanjutnya.

Untuk menjaga keberlanjutan sumber air, Pemkab Badung berencana melakukan penghijauan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) dengan melibatkan tokoh (pekaseh) subak dan masyarakat.

"Dengan mempertimbangkan hulu sebagai sumber air, tengahnya pipanisasi, dan hilirnya adalah rakyat, maka kita harus menggerakkan pekaseh dan masyarakat untuk melakukan penghijauan di DAS," ungkap politikus PDIP Perjuangan itu.

Selain itu, Giri juga bercita-cita memanfaatkan lahan di perbatasan Bangli dan Tabanan untuk kegiatan penghijauan tersebut.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Era Baru Air Jakarta: Mungkinkah IPO PAM Jaya Jadi Kunci Keberlanjutan?"
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads