Keinginan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung memiliki pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) sebentar lagi terealisasi. Saat ini Perumda Tirta Mangutama atau PDAM Badung tinggal menunggu izin edar keluar agar produk mereka bisa segera diproduksi dan dipasarkan.
"Rencananya (launching) setelah izin edarnya keluar. Estimasi kami supaya akhir bulan Januari 2025," kata Direktur Utama Perumda Tirta Mangutama I Wayan Suyasa, Sabtu (21/12/2024).
Suyasa menjelaskan, produksi air minum kemasan itu akan dikelola oleh anak perusahaan Perumda Badung. Sementara pihaknya akan tetap fokus pada pelayanan air bersih secara umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah detail lainnya masih dibahas. Kami akan rapat dengan manajemen di AMDK dalam waktu dekat. Jika semua valid akan kami sampaikan," sambung Suyasa.
Saat ini pembangunan pabrik telah selesai, dan menunggu beberapa penyelesaian teknis lain. Suyasa sebelumnya menyebutkan bahwa pabrik dibangun di wilayah Ketogan, Abiansemal.
Suyasa bilang, kualitas air yang dijadikan bahan baku air kemasan sudah teruji melalui proses yang cukup panjang. Dia menargetkan peluncuran bisa dilakukan akhir Januari 2025 setelah semua tahapan beres.
Pihaknya ingin pemasaran air minum kemasan yang diberi label 'Baliss' itu bisa merambah ke sektor pariwisata dan masyarakat umum. Dia tak menyebutkan detail varian produk serta harganya karena masih tahap pembahasan.
"Soal harga itu belum tergambarkan. Yang jelas harapan kami demikian (ke hotel-hotel). Sasarannya ke semua lapisan masyarakat dan para wisatawan," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemkab Badung akan menamai produk air kemasan itu dengan sebutan 'Air Badung Sehat'. Pabrik itu awalnya ditargetkan produksi air kemasan mulai tahun 2024 dengan nilai investasi hanya Rp 5 miliar, meliputi dana pembangunan pabrik termasuk pengadaan mesin.
"Jadi mengenai pabrik, kami sudah tahap pemadatan lahan di Abiansemal. Itu lahan Pemkab Badung yang kami sewa. Luasnya 75 are, namanya di daerah Ketogan," jelas Suyasa, Jumat (28/7/2023).
(nor/nor)