Pria Jembrana Tewas Tertimpa Loader Saat Bekerja di Peternakan Babi Jepang

Pria Jembrana Tewas Tertimpa Loader Saat Bekerja di Peternakan Babi Jepang

Sui Suadnyana, Putu Adi - detikBali
Kamis, 02 Jan 2025 21:17 WIB
I Komang Sudiarna (50), PMI ilegal asal Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, saat bekerja di peternakan babi Jepang. (Dok. Disnakerperin Jembrana)
Foto: I Komang Sudiarna (50), PMI ilegal asal Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, saat bekerja di peternakan babi Jepang. (Dok. Disnakerperin Jembrana)
Jembrana -

Pekerja migran Indonesia (PMI), I Komang Sudiarna (50), asal Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, meninggal saat bekerja di peternakan babi Jepang. Sudiarna tewas akibat tertimpa loader.

Berdasarkan informasi yang didapatkan detikBali, peristiwa terjadi pada Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 13.51 waktu setempat. Sudiarna bersama seorang temannya sedang merapikan pepohonan yang dianggap mengganggu di sekitar kandang babi. Nahas, Sudiarna malah tertimpa alat berat loader hingga meninggal.

Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan Produktivitas, dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Jembrana, I Putu Agus Arimbawa, membenarkan peristiwa tersebut. Disnakerperin Jembrana sudah berkunjung ke rumah duka untuk memastikan proses pemulangan jenazah Sudiarna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari informasi keluarga, I Komang Sudiarna ini sudah bekerja di Jepang sejak tahun 2019 lalu dengan skema mandiri," ungkap Arimbawa saat dikonfirmasi detikBali, Kamis (2/1/2025).

Arimbawa menjelaskan Sudiarna berangkat dan difasilitasi oleh temannya menggunakan visa turis atau visa berkunjung, bukan visa untuk bekerja di Jepang. "Memang unprosedural. Pakai visa turis," papar Arimbawa.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, seluruhnya biaya, termasuk proses di kepolisian, pemulangan jenazah hingga prosesi pengabenan, ditanggung perusahaan tempat Sudiarna bekerja. Jenazah masih dititipkan di rumah sakit setempat sambil menunggu proses investigasi kepolisian Jepang selesai.

"Pihak keluarga juga belum bisa memastikan kapan jenazah akan dipulangkan, masih menunggu proses penyelidikan pihak penegak hukum di Jepang," terang Arimbawa.




(iws/iws)

Hide Ads