Nestapa PMI Asal Jembrana Meninggal di Turki, Dipulangkan dengan Uang Donasi

Round Up

Nestapa PMI Asal Jembrana Meninggal di Turki, Dipulangkan dengan Uang Donasi

Tim detikBali - detikBali
Senin, 30 Des 2024 08:59 WIB
Susana rumah duka Ni Putu Kariani (44), PMI Turki asal Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, Minggu (29/12/2024). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Susana rumah duka Ni Putu Kariani (44), PMI Turki asal Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, Minggu (29/12/2024). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jembrana, Bali, Ni Putu Kariani, meninggal dunia di Turki akibat penyakit meningitis pada 14 Desember lalu. Jenazah Kariani tiba di kampung halamannya di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, 29 Desember kemarin, setelah dipulangkan dengan uang hasil donasi.

Proses pemulangan jenazah Kariani sempat terkendala sejumlah masalah, terutama terkait biaya. Perusahaan tempat Kariani bekerja kesulitan menanggung biaya pemulangan setelah sebelumnya mengeluarkan biaya besar untuk pengobatan perempuan berusia 44 tahun itu.

"Almarhumah sempat menjalani tiga kali kemoterapi dan dua kali operasi otak. Perusahaan sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pengobatan," ungkap Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan Produktivitas, dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Jembrana, I Putu Agus Arimbawa, saat dikonfirmasi detikBali, Jumat (27/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arimbawa membenarkan proses pemulangan jenazah Kariani menggunakan uang donasi.

"Berkat penggalangan dana oleh relawan bersama Satgas PMI di Turki, akhirnya terkumpul dana sebesar US$ 4.500 yang digunakan untuk biaya pemulangan jenazah. Kami sangat berterima kasih atas kepedulian semua pihak yang telah membantu memulangkan jenazah almarhumah," ujar Arimbawa.

ADVERTISEMENT

"Jenazah akan dijemput oleh keluarga ke bandara, serta pihak dinas tenaga kerja, dan relawan untuk dimakamkan di kampung halaman," imbuhnya.

Kariani diketahui jatuh sakit sejak Agustus 2024 dan diajukan untuk pulang ke Tanah Air sejak Oktober lalu. Namun, pemulangan Kariani terkendala lantaran kondisi kesehatannya yang terus memburuk.

Jenazah Kariani Tiba di Jembrana

Jenazah Kariani tiba di rumah duka pada Minggu (29/12/2024). Tangis keluarga langsung pecah ketika peti mati jenazah Kariani dibuka. Suami Kariani, I Ngurah Nata (48), langsung mengenali istrinya dari tanda di kaki.

"Saya langsung tahu itu istri saya begitu melihat kakinya. Saya tak kuasa menahan tangis karena itu saya tidak melihat wajahnya," ungkap Nata dengan suara bergetar.

Kariani meninggal di Turki akibat penyakit yang dideritanya. Selama bekerja di luar negeri, Kariani sempat menjalani berbagai pengobatan, termasuk kemoterapi.

"Istri saya sempat berencana pulang setelah kemoterapi, tetapi sakitnya kambuh lagi sehingga dilakukan operasi. Namun, kondisinya terus menurun dan meninggal dunia. Beberapa kali sempat melakukan panggilan video, tetapi responnya sudah tidak bagus," tutur Nata.

Proses pemulangan jenazah Kariani sempat terkendala berbagai hal, mulai dari prosedur hingga biaya. Namun, berkat bantuan berbagai pihak, termasuk donasi dari sesama PMI di Turki, jenazah Kariani akhirnya bisa dipulangkan ke Tanah Air.

"Kalau cerita pemulangan, saya sangat sedih. Rumah sakit di Turki menginformasikan bahwa jenazah harus segera dipulangkan, kalau tidak akan di kubur di Turki. Saya sangat bersyukur jenazah istri saya bisa kembali ke rumah," jelas Nata.

"Terkait upacara pengabenan, rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2024," imbuh Nata.




(dpw/dpw)

Hide Ads