Sebanyak 141.605 aparat gabungan melakukan pengamanan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Ratusan ribu aparat itu terdiri dari 75.447 polisi, 13.826 tentara, dan 52.332 dari stakeholder terkait.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan ratusan ribu personel itu melakukan pengamanan Nataru 2024/2025 melalui Operasi Lilin 2024/2025. Selain personel itu, masih ada tambahan 67 ribu TNI yang siap diperbantukan dan disiagakan saat diperlukan.
Sigit meminta jajarannya agar dapat mewaspadai berbagai potensi keamanan saat libur Nataru 2024/2025, termasuk pada jalur penyeberangan.
"Lakukan sosialisasi secara masif lewat media mainstream dan media sosial agar masyarakat tahu informasi jalur lalu lintas dan informasi lain yang dibutuhkannya," pinta Sigit saat memimpin apel gelar pasukan pengamanan Nataru 2024/2025 di Lapangan Puputan Margarana Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Jumat (20/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sigit menegaskan Operasi Lilin 2024/2025 yang dilakukan Polri, TNI, dan instansi terkait dilakukan demi menjamin keamanan Nataru. Operasi ini digelar selama 13 hari, mulai 21 Desember 2024 sampai 2 Januari 2025.
Sigit mengungkapkan Polri, TNI, kementerian maupun lembaga terkait telah melakukan berbagai persiapan jelang Nataru 2024/2025. Sebab, diperkirakan terjadi peningkatan jumlah pergerakan masyarakat saat libur Nataru kali ini.
"Hasil survei yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat diperkirakan mencapai 110,67 juta orang atau meningkat sebesar 2,83 persen atau 3,4 juta orang dibandingkan tahun 2023," terang Sigit.
Menurut Sigit, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada Sabtu, 21 Desember dan Sabtu, 28 Desember 2024. Sementara puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada Minggu, 29 Desember 2024 dan Rabu, 1 Januari 2025.
Aksi teror menjadi atensi utama bagi Polri menjelang perayaan Natal 2024. Kepolisian dan TNI menerapkan pola pengamanan ketat di seluruh tempat ibadah meski belum ada tanda-tanda kejahatan terorisme.
Sigit meminta personelnya memastikan setiap tempat ibadah telah disterilisasi dan dideteksi sebelum perayaan Natal. Upaya itu sebagai bentuk antisipasi dan menekan kejahatan teror pada perayaan Natal. Sigit juga meminta jajarannya melibatkan tokoh lintas agama agar tercipta kerukunan antarumat beragama.
Selain mewaspadai ancaman teror saat perayaan Natal, Sigit juga menekankan untuk mengantisipasi kemacetan pada jalur-jalur yang dilalui pemudik dan antisipasi cuaca ekstrem. Para personel yang terlibat dalam Operasi Lilin diminta membangun komunikasi dengan instansi lain, seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan sebagainya.
(hsa/gsp)