Presiden Korsel Jadi Tersangka Kasus Pengkhianatan

Presiden Korsel Jadi Tersangka Kasus Pengkhianatan

Rolando Fransiscus Sihombing - detikBali
Selasa, 10 Des 2024 20:43 WIB
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol saat berpidato dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, AS. (AP Photo/Richard Drew, File)
Yoon Suk Yeol. Foto: AP Photo/Richard Drew, File
Denpasar -

Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol ditetapkan sebagai tersangka dalam penyelidikan lintas lembaga. Ia dikenakan larangan bepergian sambil menunggu penyelidikan atas pengkhianatan dan tuduhan lain terkait pemberlakuan darurat militer.

Dikutip dari detikNews, larangan bepergian tersebut diberlakukan oleh Kementerian Kehakiman tak lama setelah Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) menyatakan telah mengajukan permintaan perintah tersebut.

Yoon telah ditetapkan sebagai tersangka dalam penyelidikan simultan yang dilakukan oleh polisi, jaksa dan CIO atas deklarasi darurat militer yang mengejutkan pada Selasa (3/12) lalu. Perintah tersebut dicabut 6 jam kemudian setelah Majelis Nasional Korsel memutuskan untuk mengakhirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah mosi untuk memakzulkan Yoon juga diajukan oleh oposisi utama Partai Demokrat dan partai oposisi lainnya, tapi mosi tersebut dibatalkan pada Sabtu (7/12) setelah Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa memboikot pemungutan suara mengenai mosi tersebut.

Bae Sang-eop, pejabat senior imigrasi di Kementerian Kehakiman, mengatakan kepada anggota parlemen dalam sidang parlemen pada Senin (9/12) bahwa larangan perjalanan hampir selalu dikeluarkan setelah peninjauan sederhana terhadap persyaratan formal. Dia mengatakan larangan itu diberlakukan pada Yoon sekitar pukul 15.00 waktu Korsel.

ADVERTISEMENT

Kepala CIO Oh Dong-woon mengatakan pada sidang bahwa kantornya berkomitmen untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap "pemimpin dan pelaku utama terkait pengkhianatan" dengan para tersangka yang ditahan secara fisik.

Ketika ditanya apakah CIO telah meminta larangan perjalanan terhadap ibu negara Kim Keon Hee, dia mengatakan hal itu akan ditinjau.

Baca selengkapnya di sini




(nor/nor)

Hide Ads