Sejumlah truk pengangkut sampah di Jembrana, Bali, terpaksa menunda pekerjaan akibat kendala bahan bakar minyak (BBM). Hal ini disebabkan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana menunggak pembayaran BBM di SPBU.
Salah satu sopir truk sampah, Made Yudiana, mengungkapkan sejak Selasa (3/12/2024) truk yang digunakannya kehabisan BBM. Sehingga mempengaruhi pengangkutan sampah dari masyarakat ke TPA Peh, Desa Kaliakah.
"Sudah dari kemarin kendala BBM, pengambilan sampah jadi terkendala," ungkap Yudiana ditemui detikBali, Rabu (4/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pantauan detikBali, sejumlah sopir hanya bisa menunggu keputusan dari pemerintah untuk permasalahan BBM tersebut. Bahkan, beberapa sopir menarik BBM dari kendaraan lain agar tetap bisa mengangkut sampah khusus di pasar.
"Ada 14 armada dan seharusnya pagi-pagi kami sudah jalan angkut sampah, ini karena menunggu kepastian dulu. Kasihan masyarakat jika sampahnya tidak diangkut. Harapannya masalah ini cepat selesai," imbuh Yudiana.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana, I Made Budiasa, menjelaskan kendala utama pembayaran BBM terletak pada proses penganggaran. "Anggaran sudah ada, tapi ada kendala teknis di Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD)," jelasnya.
Budiasa menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. "Hari ini kami sudah koordinasi dan besok diharapkan pembayaran sudah bisa dilakukan," ujarnya.
Sebagai solusi sementara, SPBU memberikan tenggang waktu tiga hari kepada Pemkab Jembrana untuk menyelesaikan pembayaran. "Jadi, kami masih bisa mengambil BBM dulu di SPBU. Truk pengangkut sampah juga sudah jalan hari ini, jadi tidak ada yang mogok," kata Budiasa.
(nor/nor)