Marak Remaja Usia 15 Tahun Terkena Gonore-Sifilis gegara Seks Bebas

Nasional

Marak Remaja Usia 15 Tahun Terkena Gonore-Sifilis gegara Seks Bebas

Suci Risanti Rahmadania - detikBali
Senin, 02 Des 2024 08:14 WIB
Empat penyakit menular seksual super baru yang dikhawatirkan para ahli
Foto: Ilustrasi penyakit seksual. (BBC Magazine)
Jakarta -

Tak sedikit remaja dan dewasa muda yang terkena infeksi menular seksual (IMS) selain HIV, seperti gonore dan sifilis. Hal itu diungkapkan Tim Kerja HIV PIMS Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Endang Lukitosari.

Tercatat ada 6.885 kasus gonore di Indonesia berdasarkan data Kemenkes sepanjang Januari hingga September 2024. Beberapa di antaranya dilaporkan pada usia di bawah 15 tahun dan 15-19 tahun.

Sementara untuk sifilis, masih berdasarkan data Kemenkes, tercatat ada 245 kasus sifilis primer, 239 kasus sifilis sekunder, dan 49 sifilis kongenital sepanjang Januari hingga September 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Paling tidak, kami menemukan beberapa data bahwa ada usia kurang dari 15 tahun itu sudah mendapatkan gonore maupun sifilis," ucap Endang, Sabtu (1/12/2024) dilansir dari detikHealth.

"Nah ini juga pada usia remaja muda dan dewasa muda, ini juga dilaporkan cukup banyak terutama untuk gonore dan sifilisnya," lanjut Endang.

ADVERTISEMENT

Menurut Endang, penting adanya edukasi terkait kesehatan seksual dan reproduksi pada usia dewasa, muda hingga remaja.

Di sisi lain, Endang juga mengungkap sebanyak 35.415 kasus HIV dan 12.481 kasus AIDS sepanjang Januari hingga September 2024. Catatan periode tersebut nyaris melampaui laporan kasus HIV-AIDS tahun lalu di angka lebih dari 50 ribu kasus.

Endang juga menyebut HIV terjadi pada usia remaja di bawah 20 tahun. "Kita cukup amazed juga 6 persen pada usia remaja," terang dia.

Nyaris sebagian besar atau 90 persen kasus HIV terjadi pada usia remaja hingga dewasa muda atau usia produktif. Catatan populasi kunci terbanyak terkait kasus HIV-AIDS masih dilaporkan kelompok lelaki seks lelaki (LSL).

"Kalau kami lihat dari jumlah kasus yang dilaporkan, 19 persen terjadi pada rentang usia 20-24 tahun, yang mana ini adalah dewasa muda, dan 60 persennya usia dewasa 25 hingga 49 tahun," ucapnya.

"Ini kalau digabung, hampir sebagian besar 90 persen kurang lebih pada usia-usia remaja dan dewasa muda dan usia produktif. Kelompok populasi kunci, kita melihat paling besar memang pada kelompok LSL, 31 persen, dilanjutkan dengan pasangan ODHIV dan pelanggan pekerja seks (PS)," terang Endang.

Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads