Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali Grace Anastasia Surya Widjaja mengecam pesta kembang api yang digelar sebuah beach club di Pantai Berawa, Kuta Utara, Badung. Kembang api tersebut meledak saat umat Hindu melaksanakan ritual keagamaan di kawasan wisata itu.
"Jika itu memang unsur kesengajaan, sengaja dipasang saat umat Hindu mengadakan upacara, saya sangat mengutuk keras perbuatan semacam itu," ujar Grace kepada detikBali, Rabu (16/10/2024).
Video detik-detik pesta kembang api itu viral di media sosial. Berdasarkan video yang beredar, tampak Ida Sulinggih sedang khusyuk melakukan puja di bale pamiosan. Sejumlah umat yang mengenakan pakaian adat Bali tampak duduk di atas pasir pantai sembari mengikuti prosesi Mendak Dewata-Dewati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama kemudian, kembang api meledak berkali-kali dengan suara menggelegar. Cahayanya gemerlapan. Umat yang hadir dalam upacara itu tak dapat berkutik sembari menatap kembang api yang meledak tak jauh di depan mereka.
Sementara itu, Ida Sulinggih tetap merapal mantra dan melanjutkan puja. Suara gentanya tenggelam akibat bisingnya letusan kembang api. Dari kejauhan, lamat-lamat terdengar pula suara musik pertanda para turis sedang berpesta.
Grace mengungkapkan Bali dikenal sebagai daerah yang memiliki toleransi yang tinggi. Meski begitu, dia menyesalkan pesta kembang api itu digelar saat umat Hindu sedang beribadah.
"Menghargai yang lain saat melangsungkan ibadah. Mari kita menjaga Bali sebagai rumah kita bersama, sebagai Pulau Dewata dengan segala ciri khasnya," imbuh politikus PSI yang juga anggota komisi II DPRD Bali itu.
(iws/hsa)