PHDI Bali: Suntik Mati untuk Anjing Rabies, Bukan Semua Anjing Liar

PHDI Bali: Suntik Mati untuk Anjing Rabies, Bukan Semua Anjing Liar

Rizky Setyo Samudero - detikBali
Selasa, 15 Okt 2024 12:04 WIB
Ilustrasi anjing
Ilustrasi anjing. Foto: Getty Images/dimid_86
Denpasar -

Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Bali Dewa Made Anom membantah narasi yang beredar di sosial media yang mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan PHDI Bali akan membunuh anjing liar dengan cara disuntik mati.

Ketua PHDI Bali Dewa Made Anom menyebutkan bahwa anjing yang akan dieutanasia atau disuntik mati adalah yang terkena rabies, bukan semua anjing liar.

"Kami melakukan tindakan eliminasi pada anjing yang positif rabies, yang kena rabies," ujar Anom kepada detikBali, Selasa (15/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anom menjelaskan alasan dilakukan suntik mati karena anjing yang positif rabies sudah tidak bisa disembuhkan. Jika dibiarkan, justru membuat anjing itu tersiksa.

"Daripada dia menderita, tersiksa, kami lakukan tindakan suntik mati atau eutanasia tersebut," tuturnya.

Anom mengatakan jika tindakan suntik mati juga ada prosedurnya dan dilakukan langsung oleh dokter hewan.

Dia menyayangkan atas beredarnya informasi yang menyebut PDHI Bali akan membunuh seluruh anjing liar. Anom menganggap banyak yang tidak membaca secara utuh dari hasil pertemuannya dengan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.

"Karena kami PDHI adalah profesi dokter hewan, profesi yang mencintai hewan. Semua anggota dokter hewan di mana kami mengabdi demi kesehatan masyarakat melalui hewan. Itu motto kami," bebernya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya membantah rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengeliminasi anjing liar. Beredar kabar pemprov akan membunuh semua anjing liar dengan cara disuntik mati.

Mahendra menegaskan pertemuannya dengan PDHI Bali adalah membahas pengoptimalan vaksinasi anjing untuk mencegah rabies, termasuk anjing liar.

"Belum ada rencana eliminasi, rencana yang ada adalah bagaimana optimalisasi vaksinasi anjing untuk mencegah rabies, termasuk anjing liar," ujar Mahendra kepada detikBali, Senin (14/10/2024).




(nor/nor)

Hide Ads