Menkes Budi Sadikin Curhat Banyak Kebijakannya Dihujat, tapi Lupa Dipuji

Menkes Budi Sadikin Curhat Banyak Kebijakannya Dihujat, tapi Lupa Dipuji

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Kamis, 03 Okt 2024 16:53 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin sat pidato dalam acara peluncuran NgoerahSun Wellness and Aestetic di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, Kamis (3/10/2024).
Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin sat pidato dalam acara peluncuran NgoerahSun Wellness and Aestetic di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, Kamis (3/10/2024). (Foto: Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Denpasar -

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunawan Sadikin curhat ada beberapa kebijakan Kemenkes yang awal-awalnya dihujat. Namun, ketika dampaknya sangat positif bagi tenaga kesehatan dalam mengurus administrasi praktik dan sebagainya, ia melihat banyak yang lupa memuji.

Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutannya di acara launching Ngoerah Sun Wellness and Aestetic di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, Kamis (3/10/2024).

"Kami ubah STR (surat tanda registrasi) yang tadinya berapa (tahun) jadi seumur hidup dicela. Begitu STR seumur hidup (dirasakan manfaatnya), mereka lupa puji," ujar Budi sembari tertawa kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, terkait surat izin praktik (SIP) dokter yang dulunya tidak ditangani pemerintah, ketika diambil alih pemerintah dinilai ikut campur. "Sekarang SIP gampang dibuat cepat, online, waktu diubah sekarang bagus, nggak dipuji lagi, sama kan," keluhnya.

Kemudian, lanjut Budi, pembuatan surat keterangan kecukupan (SKP) tenaga kesehatan dulu susah dan mahal. Ketika diambil alih pemerintah, dinilai pemerintah sewenang-wenang dan sistemnya selalu bermasalah.

ADVERTISEMENT

"Sekarang begitu saya lihat SKP didapatkan dengan mudah murah nggak dipuji juga, nggak apa-apa juga," ungkap mantan Wamen BUMN itu.

Kemenkes saat ini masih merapikan kolegium dan konsil di Kemenkes. Ia berharap yang membenci dirinya akan rindu ketika ia sudah tidak menjabat lagi.

"Hospital Bbsed juga ramai, 'wah nanti nggak siap', ya kita jalanin dulu lah. Yang dulu nggak bisa pernah dapat kesempatan sekolah spesialis bukan anaknya profesor, darah biru nanti bisa dapat," bebernya.

Pun demikian, dalam kesempatan tersebut Budi menyampaikan permintaan maafnya jika ada kesalahan selama menjadi menteri.

"Tapi percayalah niatnya itu baik, sisa 17 hari lagi nanti belum tentu kita ketemu ini kesempatan baik aku untuk pamit. Saya minta maaf," pungkas Budi.




(dpw/gsp)

Hide Ads