Dirjen Imigrasi Ancam Cabut Visa Investor Asing Jika Modal Kurang Rp 10 M

Dirjen Imigrasi Ancam Cabut Visa Investor Asing Jika Modal Kurang Rp 10 M

Aryo Mahendro - detikBali
Selasa, 01 Okt 2024 20:09 WIB
Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim seusai menghadiri peresmian autogate di kawasan ITDC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (1/10/2024). (Foto:Β Aryo Mahendro/detikBali)
Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim seusai menghadiri peresmian autogate di kawasan ITDC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (1/10/2024). (Foto:Β Aryo Mahendro/detikBali)
Badung -

Investor asing yang menanamkan modal di Indonesia diwajibkan berinvestasi minimal Rp 10 miliar. Para investor asing yang sudah menanamkan modal tetapi nilainya kurang dari itu, diberi waktu hingga akhir Desember 2024.

"Kalau tidak, akan kami cabut (visa investornya)," kata Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim seusai menghadiri peresmian autogate di kawasan ITDC, Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (1/10/2024).

Silmy mengatakan sejumlah petugas akan memeriksa kelengkapan keimigrasian para investor asing dan nilai investasinya. Ia meminta investor asing di Indonesia agar segera menambah nilai investasinya di atas Rp 10 miliar hingga akhir tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Investor asing yang akan berinvestasi di Indonesia juga didorong untuk menanamkan modalnya minimal Rp 10 miliar. "Kalau misalnya masih ada (investasi) tapi (nilainya) kecil akan kami beri kesempatan untuk melakukan adjustment sampai akhir tahun untuk meningkatkan sampai Rp 10 miliar," imbuh Silmy.

Berdasarkan aturan yang berlaku saat ini, dia berujar, nilai minimal investasi asing yang boleh masuk ke Indonesia masih Rp 1 miliar. Dia menilai aturan itu merugikan para pengusaha di dalam negeri karena masuk kategori usaha mikro.

Meski begitu, Silmy menyebut sudah ada pembahasan terkait batas minimal nilai penanaman modal asing di tingkat kementerian. Ia mengaku sudah membahas persoalan tersebut dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani.

"Akan segera dilakukan peningkatan (nominal atau besaran investasi). Sekarang masih dalam tahap pembahasan," pungkasnya.




(iws/dpw)

Hide Ads