MMA (8), seorang bocah di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah digigit ular weling yang bersembunyi di bawah mesin cuci di rumahnya. Tubuh MMA tak mampu menahan ganasnya bisa ular meski sudah mendapat puluhan vial serum antibisa ular (Sabu).
Kepala Pelayanan Medis RSUD dr Soesilo Slawi, Teguh Sukma Wibowo, mengungkapkan MMA mengembuskan napas terakhir pada pukul 09.35 WIB, Rabu (18/9/2024). MMA menjalani perawatan hampir sepekan. Kondisinya kritis sejak dibawa ke rumah sakit.
Teguh menjelaskan MMA masuk ke RSUD dr Suselo pada Kamis (12/9/2024) pukul 23.00 WIB. Saat itu, kondisi sudah buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kamis 12 September 2024 pasien masuk ke RSUD dr Soesilo, dan hari ini 18 September 2024 pasien meninggal dunia," kata Teguh, dikutip dari detikJateng.
Dia menegaskan tim medis sudah berusaha semampunya untuk menolong MMA. Salah satunya mengupayakan melalui resusitasi jantung paru (RJP).
"Sudah berupaya maksimal, termasuk melalui RJP. Tapi korban tidak tertolong," imbuhnya.
MMA digigit ular weling yang bersembunyi di bawah mesin cuci di rumahnya di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, pada Kamis pekan lalu. Bocah ini kemudian dibawa ke RSUD Suselo dalam keadaan koma.
Hingga hari terakhir, MMA sudah diberikan serum antibisa ular (Sabu) sedikitnya 20 vial.
"Secara bertahap, pasien per hari diberi 5 vial Sabu. Jadi, totalnya ada 20 vial yang diberikan kepada pasien. Sebab, penggunaan serum tersebut harus sesuai dengan ketentuan yang ada," katanya.
Teguh mengungkapkan berdasarkan penelitian oleh ahli reptil dari Kementerian Kesehatan RI, bisa ular weling yang meracuni tubuh MMA lebih ganas ketimbang ular kobra.
"Menurut data, jenis ular weling tersebut memang lebih membahayakan daripada ular kobra. Rupanya populasi ular weling di Indonesia ternyata cukup tinggi terutama di Pulau Jawa," katanya.
Artikel ini sudah tayang di detikJateng
(hsa/hsa)