"Setelah tujuh hari melakukan pencarian secara maksimal, dengan berbagai kendala cuaca yang cukup ekstrem, akhirnya kami memutuskan untuk menghentikan operasi pencarian," ungkap Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, Dewa Putu Hendri Gunawan, saat dikonfirmasi detikBali, Jumat (13/9/2024).
Dewa Hendri menjelaskan keputusan penghentian operasi pencarian ini sudah sesuai dengan standard operating procedure (SOP). Meski demikian, tim SAR tetap akan melakukan pemantauan dan koordinasi dengan nelayan setempat. "Jika ada informasi baru, kami akan segera melakukan tindak lanjut," ujarnya.
Selama proses pencarian, jelas Dewa Hendri, tim SAR gabungan menghadapi sejumlah kendala, terutama cuaca yang tidak mendukung. Angin kencang dan gelombang tinggi membuat operasi pencarian menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) menjadi sangat sulit.
"Cuaca yang ekstrem menjadi salah satu kendala utama dalam operasi pencarian ini," kata Dewa Hendri.
Sebelumnya, Moh Fadil dilaporkan hilang saat sedang memperbaiki jaring bersama tiga ABK lainnya. Korban diduga terbawa arus dan tenggelam saat memperbaiki jaring yang tersangkut.
"Saat kejadian, korban dan tiga rekannya sedang memperbaiki jaring yang tersangkut. Namun, nahas korban terbawa arus dan hilang," jelas Dewa Hendri.
(iws/hsa)