Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 10 September dan Fakta-faktanya

Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 10 September dan Fakta-faktanya

Anastasya Evlynda Berek - detikBali
Selasa, 10 Sep 2024 05:30 WIB
Ilustrasi Bunuh Diri
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Thinkstock
Denpasar -

Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia diperingati pada 10 September setiap tahunnya. Peringatan ini sebagai bentuk komitmen dan tindakan di seluruh dunia untuk mencegah bunuh diri dengan berbagai kegiatan di seluruh dunia.

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang bunuh diri sebagai masalah kesehatan mental yang serius dan mendorong langkah-langkah pencegahan agar angka bunuh diri di seluruh dunia dapat berkurang.


Latar Belakang dan Fakta-faktanya

Pada 2003, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggandeng International Association of Suicide Prevention (IASP) menganggap serius isu bunuh diri. Sebab kasus ini telah menjadi masalah besar bagi kesehatan masyarakat di negara maju dan menjadi masalah yang terus meningkat jumlahnya di negara berkembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuan peringatan ini adalah untuk memusatkan perhatian pada isu bunuh diri, sehingga mengurangi stigma, dan meningkatkan kesadaran. Di antara organisasi, pemerintah, dan masyarakat, dengan menyampaikan pesan tunggal bahwa bunuh diri dapat dicegah.

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dengan konsekuensi sosial, emosional, dan ekonomi yang luas. Diperkirakan saat ini terdapat lebih dari 700.000 kasus bunuh diri per tahun di seluruh dunia, dan kita tahu bahwa setiap kasus bunuh diri berdampak besar pada lebih banyak orang.

ADVERTISEMENT

Mengutip laman resmi WHO, setiap tahun ada 703.000 orang yang telah bunuh diri dan masih banyak orang yang melakukan percobaan serupa. Pada 2019, bunuh diri merupakan penyebab kematian keempat di antara usia 15-29 tahun secara global. Tindakan bunuh diri banyak dijumpai di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.


Gejala Percobaan Bunuh Diri

Adapun beberapa gejala yang harus diperhatikan untuk mendeteksi secara dini percobaan bunuh diri pada seseorang adalah sebagai berikut:

• Kesedihan
• Kecemasan
• Perubahan suasana perasaan
• Keresahan (kebingungan)
• Cepat marah
• Penurunan minat terhadap aktivitas sehari-hari seperti kebersihan, penampilan, makan, sulit tidur, dan sulit untuk mengambil keputusan
• Perilaku menyakiti diri sendiri seperti tidak mau makan, melukai diri dan mengisolasi diri


Peran Komunitas dan Media

Komunitas memegang peranan penting dalam upaya pencegahan bunuh diri. Organisasi masyarakat, sekolah, dan tempat ibadah dapat menjadi tempat penyebaran informasi tentang pentingnya kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri.

Upaya komunitas ini dapat memberikan dukungan sosial yang sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang berada dalam krisis. Selain itu, media juga berperan penting dalam pemberitaan kasus bunuh diri.

Liputan media yang sensitif dan bertanggung jawab dapat membantu mencegah efek domino di mana pemberitaan sensasional justru meningkatkan risiko bunuh diri bagi orang lain. Media harus fokus pada solusi, mempromosikan kesehatan mental, dan cara mencari bantuan, bukan pada detail bunuh diri itu sendiri

Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia adalah waktu untuk merenung dan mengambil tindakan, di mana setiap orang harus berperan untuk mencegah bunuh diri, baik dengan mendengarkan secara seksama, mendukung kesehatan mental orang-orang di sekitar Anda, atau mengambil bagian dalam kampanye kesadaran. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan penuh harapan, kita dapat mengurangi angka bunuh diri dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.




(nor/nor)

Hide Ads